30 Quote dari Para Tokoh Bangsa Indonesia tentang Persatuan untuk Memperingati Hari Lahir Pancasila
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 01 Juni 2023 11:33 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Hari Lahir Pancasila diperingati pada Kamis, 1 Juni 2023 oleh seluruh warga Indonesia.
Hari Lahir Pancasila menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya dasar dan ideologi negara yang mempersatukan seluruh rakyat dari Sabang sampai Merauke.
Hari Lahir Pancasila juga bertujuan untuk mengingatkan warga Indonesia tentang gagasan para tokoh dan pendiri bangsa untuk mengajak ke arah persatuan.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Ajak Jajarannya Bergotong Royong
Karena itulah rakyat Indonesia wajib kembali merenungi tentang pesan-pesan para pendiri bangsa tentang persatuan di Hari Lahir Pancasila.
Berikut ini adalah kumpulan quote dari tokoh dan pendiri bangsa pada Hari Lahir Pancasila:
1. “Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya“ – Nyi Ageng Serang
2. “Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus” - Jenderal Sudirman
Baca Juga: Contoh Teks Pidato untuk Memperingati Hari Lahir Pancasila, Bisa Dibaca di Upacara Sekolah
3. “Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya“ - Prof. DR. R. Soeharso
4. “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri“ - Prof. Moh. Yamin, SH
5. “Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi“ – Supriyadi
6. “Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama“ - Teuku Nyak Arif
Baca Juga: Denny JA Mengenang Hari Pancasila dan Rekor Dunia
7. “Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang“ - Abdul Muis
8. Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki), Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan), Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab) - Pangeran Sambernyowo/KGPAA Mangkunegoro I
9. “Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit” - Pattimura
10. “Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku” - Silas Papare
11. “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga” – Bung Tomo
12. “Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita adalah lebih baik hancur daripada dijajah kembali” - Gubernur Suryo
13. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” - Ir. Soekarno
14. “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita” - Moh. Hatta
Baca Juga: 5 Film Bertema Detektif yang Perlu Anda Tonton saat Liburan Sambil Rebahan, Siapkan Camilan Juga
15. “Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung” - R.A. Kartini
16. “Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh) Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat) Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)” - Ki Hajar Dewantara
17. “Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai” - I Gusti Ngurah Rai
18. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka” – Ir. Soekarno
17. Kebenaran suatu hal tidaklah ditentukan oleh berapa banyak orang yang mempercayainya -- K.H Ahmad Dahlan
18. Untuk mencapai sesuatu, harus diperjuangkan dulu, tidak menunggu saja seperti jatuhnya durian yang telah masak -- Mohammad Nasir
19. Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindugi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang dihadapi -- Jenderal Sudirman
20. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tetapi satu-satunya hal yang benar-benar bisa menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri -- R.A Kartini
Baca Juga: Piala Dunia U20: Tragis, Argentina Kalah dari Nigeria, Cesare Casadei Pulangkan Inggris
21. Hidup yang tidak pernah dipertaruhkan, tidak akan pernah dimenangkan -- Sutan Syahrir
22. Rasialisme, anti minoritas, apapun itu harus tidak terjadi di Indonesia -- Pramoedya Ananta Toer
23. Saya yakin syarat mutlak negara Indonesia menjadi negara yang kuat adalah permusyawaratan dan perwakilan -- Ir. Soekarno.
24. Prinsip ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri dan menjalankan ibadahnya menurut kitab-kitab yang ada padanya -- Ir. Soekarno
Baca Juga: AUIGP, Alumni UI Garda Pancasila Akan Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo, Minggu 4 Juni 2023
25. Filosofi meluaskan pandangan serta mempertajam pikiran -- Mohammad Hatta
26. Agama ada untuk kedamaian, bukan untuk kekerasan -- Abdurahhman Wahid
27. Pancasila bukan agama, tidak bertentangan dengan agama, dan tidak digunakan untuk menggantikan kedudukan agama -- Abdurrahman Wahid atau Gus Dur
28. . Pancasila merupakan dasar dan falsafah negara Indonesia, harus ditaati, diamalkan, dan dipertahankan serta dijaga kelestariannya -- K.H.R As'ad Syamsul Arifin.
Baca Juga: Perkumpulan Penulis Satupena Akan Diskusikan Tutupnya Banyak Toko Buku dan Duka Dunia Literasi
29. Pancasila adalah ideologi bangsa dan negara, artinya juga ideologi semua orang, yang menyatukan dan mempersatukan kita yang berbeda-beda -- M. Hanif Dhakiri
30. Agama dan nasionalisme adalah dua kutub yang tidak berseberangan. Keduanya ada untuk saling menguatkan -- KH. Hasyim Asy'ari.
Pancasila sendiri secara resmi menjadi dasar dan ideologi negara setelah dirumuskan oleh Presiden Soekarno, Moh Yamin dan Soepomo di rapat BPUPKI.
Setelah mengajukan ide dan gagasannya masing-masing, Moh Hatta merumuskannya menjadi satu dan diberilah nama Pancasila yang dianut dan mempersatukan rakyat Indonesia.***
Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.