Agung Baster: Kelakuan Selebritis yang Latah Akhirnya Membuat Pemerintah Pusing
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 28 September 2023 08:25 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Dalam pepatah latin kuno ada istilah "Homo homini lupus" yang artinya manusia adalah serigala bagi sesama manusia lainnya. Yang maknanya, manusia yang lebih kuat akan memangsa manusia lainnya yang lebih lemah.
Seperti contohnya fenomena banyak pasar grosir tutup karena trend masyarakat sekarang beralih ke e-commerce (jual-beli online) yang lebih praktis, otomatis pedagang pasar yang terdesak terpaksa banting setir jualan online juga.
Sayangnya di ranah online ini mereka dihabisi oleh para selebritis yang ikut-ikutan banting setir jualan online. Para selebritis ini memanfaatkan keterkenalannya dan kekayaannya yang besar untuk mendominasi, bahkan kalau perlu memonopoli pasar sekalian.
Baca Juga: Dr Abdul Aziz: Narkoba dan Syariah
Bayangkan saja, kemarin saya melihat selebritis berjualan bawang goreng seharga 10-30 ribu rupiah, padahal di pasar atau di Superindo bawang goreng dengan ukuran sebegitu setahu saya dijual 15-50 ribuan.
Selain itu, saya lihat juga banyak selebritis nasional lainnya yang berjualan sembako dengan harga yang juga jauh di bawah harga pasar.
Tentunya harga yang murah ini karena mereka punya koneksi ke pabrik, atau beli dengan kuantitas sangat besar, atau nekad melakukan subsidi silang (jual rugi) agar viral. Dan hal ini semakin mudah karena mereka memang seorang tokoh publik yang sudah dikenal luas masyarakat.
Hal ini tentunya membuat lapak pedagang biasa menjadi sepi, karena semua orang beralih ke lapak para selebritis ini. Hal ini diperparah dengan algoritma platform semacam tik-tok itu yang memang dirancang untuk selalu mengutamakan tayangan para selebritis terkenal ini ketimbang orang biasa yang tak terkenal.
Praktik semacam ini sebenarnya tidak etis, tapi tampaknya para selebritis Indonesia ini tak peduli dengan yang namanya etika dan moralitas.