Biaya Perawatan Indra Bekti Capai Rp 1 Miliar, Ternyata Ini Alasan Tidak Dicover BPJS Kesehatan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 03 Januari 2023 15:48 WIB
ORBITINDONESIA- Keluarga Indra Bekti menyampaikan tingginya biaya berobat yang mencapai Rp 1 miliar.
Seperti diketahui, Indra Bekti mengalami pendarahan otak dan harus menjalani operasi hingga perawatan.
Tingginya biaya perawatan Indra Bekti terjadi karena tidak dicover oleh pihak BPJS Kesehatan. Pihak keluarga pun akhirnya buka suara mengapa tidak menggunakan BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Terbaru, Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, Khusus Kelas 3 Ternyata Sering Dapat Bantuan
Istri Indra Bekti, Aldilla Jelita akhirnya membuka donasi untuk penggalangan dana pembiayaan rumah sakit.
Aksi Aldilla Jelita pun menuai pro dan kontra di masyarakat, terutama netizen yang banyak memberikan komentarnya.
Adik Ipar Indra Bekti, Romo Ricky melalui media sosialnya menjelaskan, bahwa penggalangan dana itu pertama kali diusulkan oleh teman-teman artis yang mengenal baik Indra Bekti.
“Jadi, teman-teman artis itu mau penggalangan dana untuk kak Bekti di hari pertama masuk rumah sakit," kata Komo Ricky, Selasa 3 Januari 2023.
Keluarga sendiri sempat menolak ide penggalanan dana tersebut.
Namun ternyata, biaya rumah sakit dalam 2 hari sudah sangat besar mencapai Rp 1 miliar.
Baca Juga: In Memoriam: TENTANG DIA YANG SETIA
"Penggalangan dana itu tadinya untuk memberi tahukan ke teman-teman orang yang punya hati baik, yang punya rezeki lebih dan mau penggalangan dana ya silahkan," jelasnya.
Ia juga menerangkan, Indra Bekti terpaksa dibawa ke RS Abdi Waluyo, karena itu rumah sakit terdekat dari tempatnya siaran ketika pingsan.
Bahkan, sampai sekarang pun Indra Bekti masih menjalani perawatan di ruang ICU karena pecah pembuluh darah dan operasi otak.
Biaya perawatannya tidak bisa dicover asuransi, karena Indra Bekti baru ikut asuransi 6 bulan lalu, sedangkan biaya bisa dicover jika sudah terdaftar sampai 1 tahun untuk kategori penyakit kritis.
"Kak Bekti baru join asuransi sekitar 6-7 bulan dan penyakit ini tergolong kritis. Penyakit kritis ini ada masa tunggunya 1 tahun, baru dia dicover asuransi dan kak Bekti baru beberapa bulan gabung," jelas Komo.
Selain itu, keluarga juga tidak bisa memindahkan ke rumah sakit BPJS atau rumah sakit lain dengan biaya murah karena mempertimbangkan kondisinya.
Komo Ricky mengatakan memindahkan pasien yang baru saja operaasi otak jauh lebih sulit dan banyak perhitungan dibandingkan pasien lainnya.
"Jadi, harus cari dulu rumah sakitnya, sanggup atau enggak, perpindahannya gimana dan perjalanannya gimana. Karena kepalanya woy, jadi banyak pertimbangannya," ujarnya***