Produk Tekstil Impor Lebih Murah, Industri Kecil Menengah di Bandung hingga Cirebon Gulung Tikar
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 25 September 2023 10:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat mencatat, tingginya produk tekstil impor yang masuk di wilayahnya membuat daya beli terhadap produksi industri kecil menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), khususnya kawasan Bandung hingga Cirebon anjlok.
Tidak heran, sebab produk tekstil impor menawarkan harga yang jauh lebih murah, bila dibandingkan produksi industri kecil menengah.
Ancaman produk impor yang terus membanjiri kawasan Bandung hingga Cirebon, terbukti telah menambah ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi mengungkap hal tersebut karena kebanyakan pekerja formal di wilayahnya sebesar 70 persen dari 24 juta, masuk pada sektor UKM dan IKM.
"Ini yang paling berat di Jabar. Di sini sudah banyak sekali pabrik yang tutup pindah daerah dan sebagainya ini menurunkan daya beli. Dan saat ini produk UKM dan IKM (terutama tekstil) tidak terserap seiring serangan impor akan menambah ancaman itu karena 90 persen di kita IKM dan UKM," katanya, dikutip dari Antara Senin 25 September 2023.
Menurut data, kata Taufik, PHK secara resmi kecil, tetapi dari data BPJS Ketenagakerjaan yang mengambil Jaminan Hari Tua (JHT), artinya yang tak bekerja lagi, mencapai lebih dari 150 ribu orang.
"Dengan kunjungan pak menteri Koperasi dan UKM kami sangat berharap Jabar sebagai lokomotif Indonesia dengan 90 persennya IKM dan UKM bisa bertahan, kalau Jabar berhasil otomatis daerah lain akan berhasil," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Bandung (IPKB) Nandi Herdiaman menjelaskan adanya serangan barang impor dengan harga di bawah pasar, mendorong rendahnya permintaan baik itu pedagang pasar domestik maupun pedagang online yang berimbas pada penutupan industri.