Waspadalah Pola Rekrutmen Kelompok Pendukung Terorisme di Media Sosial
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 27 Januari 2023 17:25 WIB
ORBITINDONESIA - Hampir seluruh masyarakat memiliki smartphone bahkan lebih dari satu. Akan tetapi tidak dibarengi dengan kemampuan untuk mem-filter dengan baik sehingga menyebabkan cikal bakal radikalisme dan terorisme tersebar.
Saat ini pola rekrutmen terorisme sudah berlangsung juga melalui website dan jaringan internet. Dulu terorisme melakukan rekrutmen secara tertutup dan dengan pembaitan langsung.
Namun sekarang perekrutan pendukung terorisme dilakukan secara terbuka dan melalui website dan media sosial, bahkan pembaiatan pun dapat dilakukan secara online.
Baca Juga: Profil Lengkap Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi, Dalang Perampokan Rudin Walkot Blitar
Cara-cara rekrutmen teroris di media sosial yang perlu kita waspadai. Bahwa kelompok teroris dari afiliasi ISIS dan Al-Qaeda memiliki perbedaan dan persamaan dalam pola rekrutmen.
Kelompok Jemaah Ansharut Daulah yang berafiliasi dengan ISIS memiliki pola jaringan membentuk grup-grup keluarga di medsos. Kemudian melebar ke grup-grup yang lebih luas lagi.
Dan kemudian sampai kepada grup yang bersifat terbuka untuk melakukan pembahasan dan diskusi tentang masalah-masalah Islam dan kemudian diarahkan menjadi rekrutmen.
Sedangkan, kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda sangat menghindari pola-pola rekrutmen melalui media sosial. Jikapun ada, biasanya dilakukan dengan cara sangat privat, artinya komunikasi tidak melalui grup-grup melainkan langsung jaringan pribadi atau japri.
Baca Juga: Ekonom Indef: Kebijakan Zero ODOL Bisa Picu Kelangkaan Barang Akibat Kemacetan yang Semakin Parah
Juga kebanyakan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda ini membentuk grup-grup kajian kecil yang sifatnya sangat tertutup.