Agung Wibawanto: Ketika Junjungan Tidak Lagi Berkuasa
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 12 Januari 2023 08:15 WIB
ORBITINDONESIA - Satu persatu anggota Timses "Yohannies" di Pilkada DKI 2017 kehilangan posisi yang empuk-empuk dan basah di Jakarta.
Ada yang dipecat, diberhentikan dengan hormat dan terpaksa mundur. Ada yang di TGUPP (dibubarkan), di PT KRL Jakarta, Jakpro dan di PT TransJakarta.
Semua itu mereka dapat tanpa memeras keringat sama sekali, tanpa seleksi tanpa persaingan. Kerjanya apa? Tidak ada. Cukup ada nama sebagai Komisaris lalu gaji tiap bulan diterima. Enak ya. Ya tidak perlu iri jika tidak bisa seperti mereka. Syaratnya cuma satu: Menjilat Junjungan.
Baca Juga: Saiful Huda Ems: Mendudukkan Bu Megawati di Tempat Seadil Adilnya
Maka jangan pula ditanya mereka bekerja untuk siapa? Padahal mereka digaji pakai uang rakyat. Mereka mengabdi kepada siapa?
Ya semua sudah pada tahu, seperti juga yang disampaikan Sudirman Said, mengaku terang-terangan mundur untuk menjadi Timses Yohannies menuju 2024.
Saat itu, Sudirman Said mengaku pengunduran diri ini dilakukan lantaran dirinya akan membantu Anies Baswedan dalam Pemilu 2024. Jadi dia akan lebih fokus dan leluasa dalam menjalankan proses politik.
Jelas mereka mendapat kerja mudah dengan gaji besar dari uang rakyat tapi tidak mengabdi kepada rakyat. Jika bekerja atau mengabdi pada rakyat, ya selesaikan tugas dan tanggungjawab sesuai jabatan dengan kerja keras. Bukannya mengikuti Junjungan kemanapun dia pergi.
Baca Juga: Lirik Lagu Butter dari BTS yang Dinyanyikan oleh Rhoma Irama di Panggung HUT Indosiar
Orang seperti Sudirman ini, udah lah gak tahu lagi apa ideologi di kepalanya. Padahal dia sekolega dengan Anies sebagai menteri di kabinet kerja Jokowi dulu. Kemudian diberhentikan.