DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Dr Kurtubi: Menjelang Kenaikan Harga Minyak Dunia, Indonesia Butuh Kenaikan Produksi Minyak Sekarang Juga

image
Eksplorasi produksi minyak blok CC Energi Persada

Bahkan akan bisa menembus hingga $200 /bbls. Jika seandainya Saudi Arabia baik sebagai pimpinan OPEC maupun sebagai negara yg belakangan ini mempunyai hubungan yang  sangat baik dengan Rusia.

Saudi saya perkirakan akan solider dengan Rusia, untuk tidak bersedia menaikkan produksi  minyaknya.

Sementara cadangan minyak strategis AS yang berada di bawah kewenangan Presiden AS,  tidak akan mampu menambah supply ke pasar minyak dunia untuk jangka panjang.

Baca Juga: Sektor Wisata Berdenyut Kencang, Ekonomi Bali Bangkit

Kiat kebijakan baru Putin  dengan memainkan kran minyaknya  yang merupakan negara produsen minyak terbesar no.3 didunia setelah AS dan Saudi Arabia. 

Pertanyaan besarnya : Bagaimana Indonesia akan merespon penurunan supply minyak dunia yang akan terjadi mulai Februari 2023 ini? 

Idealnya mestinya, Indonesia bisa mengulangi untuk memperoleh peningkatan penerimaan APBN yang sangat besar karena kemampuannya untuk mengekspor minyak. Saat ketika produksi yang jauh di atas kebutuhan dalam negeri.

Kini, dengan lifting minyak yang jauh di bawah kebutuhan dalam negeri,  ekonomi Indonesia akan  terancam mengalami kesulitan besar karena produksi minyak yang dibiarkan  terus turun selama dua dekade sejak UU Migas No.22/200. 

Baca Juga: Syaefudin Simon: Bilakah Umat Islam Mengubah Buih Menjadi Permadani?

Di mana kegiatan investasi dan explorasi mengalami penurunan  sehingga penemuan cadangan baru nyaris tidak ada selama dua dekade.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait