DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Keren, ada musik kasidah di Konser Christmas Manado

image
Ilustrasi grup kasidah. Ada musik kasidah di konser Christmas Manado.

ORBITINDONESIA – Orang biasanya membayangkan, acara Konser Christmas cuma akan membawakan lagu-lagu Natal. Tapi bayangan itu keliru.

Di Manado belum lama ini diadakan Konser Christmas. Tapi, acaranya unik banget.

Acara konser Christmas itu tak cuma diramaikan lagu-lagu Natal, tapi juga ada pertunjukan musik dan penampilan dari agama dan etnis lain. Salah satunya kasidah.

Baca Juga: Akan Ada Autobots Baru di Film Transformers Rise of the Beasts, Ini Dia Penampakannya!

Kasidah itu musik yang identik dengan Islam. Biasanya, isinya puji-pujian untuk Allah dan nasihat untuk umat Islam. Singkatnya, kasidah itu kental sama dakwah Islam.

Christmas Concert 2022 digagas Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD). Konser ini didukung beberapa penampilan dan atraksi.

Selain Kasidah, ada Musica Sacra Keuskupan Manado, atraksi Barongsai, dan lainnya.

Ketua Umum LP3KD Manado, Lucky Senduk, bilang acara ini untuk menunjukkan Manado sebagai kota yang toleran.

Baca Juga: Sektor Wisata Berdenyut Kencang, Ekonomi Bali Bangkit

Di kota ini, katanya, toleransi antar umat beragama masih terus dijaga dan dirawat dengan baik.

Acara itu diapresiasi Wakil Walikota Manado, Richard Sualang. Dia bilang, kegiatan-kegiatan begini harus terus diadakan. Dengan begitu, kerukunan dan toleransi di Manado akan terus terjaga.

Manado itu mayoritas penduduknya beragama Kristen. Umat Islam cuma 30 persen. Meski minoritas, tapi umat Islam aman dan bebas beribadah di sana.

Mereka tidak pernah dihalang-halangi beribadah.  Slogan ‘Torang Samua Basudara‘ bukan cuma sekadar kata-kata, tapi benar-benar dipraktekkan.

Baca Juga: Syaefudin Simon: Bilakah Umat Islam Mengubah Buih Menjadi Permadani?

Jadi, wajar jika Manado selalu menempati posisi lima besar nasional di indeks Kerukunan Umat Beragama. Mudah-mudahan Manado bisa menginspirasi kota-kota lain.

Terutama, kota mayoritas muslim yang masih mempersulit pendirian rumah ibadah umat minoritas.***

 

Berita Terkait