Kisah Soekarno Mengunjungi Kuba, Bikin Presiden AS Eisenhower Tidak Suka
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 11 Desember 2022 08:30 WIB
Sukarno menjawab, "Pertama-tama Yang Mulia harus menganalisa kekuatan modal yang mulia, apa yang bisa dijadikan alat untuk mandiri.
Lalu gunakan modal itu 100 persen untuk kesejahteraan umum. Bagi saya kesejahteraan umum itu sumber kebahagiaan rakyat.
Negara tidak boleh menjadi tempat bagi penggarong atas nama kapital, atas nama komoditi”.
Baca Juga: Jelang Pernikahan Erina Gudono, Kaesang Pangarep Jalani Siraman, Iriana Jokowi Menjadi Sorotan
Ajaran Sukarno ini kemudian benar-benar dipegang Kuba. Setelah kunjungan Soekarno, Castro memerintahkan UU Kesejahteraan Umum.
Rumah Sakit, Sekolah, Sarana Publik dibuat sebaik mungkin demi kesejahteraan rakyat banyak.
Sampai saat ini fasilitas kesehatan publik Kuba merupakan yang terbaik sedunia, rakyat mendapatkan hak-hak kesehatannya. Sekolah didirikan dengan gratis dan dibiayai negara. Sarana publik amatlah rapi.
Sementara Soekarno harus mati dalam kandang sempit yang tak layak bagi orang sebesar dia. Soekarno mati. Semua ide-nya ikut mati.
Baca Juga: BRI Liga 1 : Pesta Gol, Borneo FC Kalahkan PSIS Semarang 4-2
Lalu di Indonesia terjadi penggarongan luar biasa. Tambang emas dirampok. Ladang-ladang gas bukan lagi untuk kesejahteraan umum. Ladang-ladang minyak, lahan kelapa sawit.