Terungkap, Ferdy Sambo Marah Saat Dengar Jawaban Brigadir J Tidak Sesuai Harapannya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 07 Desember 2022 17:30 WIB
ORBITINDONESIA- Ferdy Sambo mengungkap percakapan terakhir dengan Brigadir J sebelum ia dieksekusi mati. di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga.
Berikut pengakuan Ferdy Sambo di hadapan hakim saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 7 Desember 2022. Ferdy Sambo menyebut dirinya marah setelah mendengar jawaban Brigadir J.
Jawaban Brigadir J bagi Ferdy Sambo tak sesuai dengan harapannya. Ferdy Sambo akhirnya naik pitam dan marah.
Hal tersebut disampaikan Sambo saat hakim bertanya kehadiran Yosua di Duren Tiga saat Sambo melintas di sekitar lokasi.
“Saya teringat apa yang dilakukan Yosua terhadap istri saya, karena di Saguling saya tidak bertemu. Saya perintahkan Romer untuk berhenti, Romer biasanya kalau berhenti langsung turun, tapi saya masih berpikir apakah saya konfirmasi hari ini,” ujar Sambo.
“Kemudian saya perintahkan jalan lagi ‘udah jalan aja’, tapi saya putuskan untuk berhenti dan konfirmasi hari itu juga. Kemudian saya turun, senjata saya jatuh kemudian saya ambil dan saya masuk ke Duren Tiga,” sambungnya.
Baca Juga: Cek UMK Pekalongan, Naik 6,9 Persen Ini Penjelasan Wali Kota Afzan Arslan
“Senjata apa?,” tanya hakim.
“Senjata yang selalu saya pegang yaitu Combat Wilson kaliber 45,” jawab Sambo.
Sambo kemudian menjelaskan dirinya memasuki Rumah Duren Tiga. Dirinya melihat Ricky yang sedang memarkirkan mobil, serta bertemu Kuat Ma’ruf di dapur dan menyuruhnya memanggil Yosua.
“Saya masuk ke dalam, kemudian Richard turun. Setelah itu Yosua masuk bersama Kuat, dan Ricky di belakangnya. Begitu masuk, saya sudah emosi waktu itu karena mengingat perlakuan Yosua waktu itu. Saya kemudian berhadapan dengan Yosua,” papar Sambo.
Baca Juga: Ferdy Sambo Ungkap Percakapan yang Bikin Dia Marah ke Brigadir J, Sambil Menangis, Begini Isinya
“Saya sampaikan kepada Yosua ‘Kenapa kamu tega sama Ibu?’ jawaban Yosua tidak seperti yang saya harapkan. Dia malah nanya balik ‘Ada apa komandan?’ seperti menantang saya. Kemudian lupa saya tidak bisa mengingat lagi, saya bilang 'Kamu kurang ajar’. saya perintahkan Richard untuk ‘hajar cad’,” ungkap Sambo.
“Bagaimana saudara perintahkan Richard?,” tanya hakim.
’Hajar Cad! Kamu hajar Cad!’ kemudian ditembaklah Yosua sambil maju sampai roboh. Itu kejadian cepat sekali Yang Mulia, tidak sampai sekian detik,” ucap Sambo.
“Karena cepat sekali penembakkan itu, saya kaget Yang Mulia. Saya perintahkan ‘stop berhenti’ begitu melihat Yosua jatuh, kemudian sudah berlumuran darah. Kemudian saya jadi panik Yang Mulia. Saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan penembakkan ini,” tegas Sambo***