DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

APBN Sehat dengan Subsidi Sepeda Motor Listrik

image
Anggota Komisi XI DPR RI Amir Uskara. Foto: DPR

Tapi gagasan ini mentok di tengah jalan. Banyak orang yang protes. Salah satunya karena kompor induksi butuh listrik dengan tegangan tertentu yang sulit dipenuhi masyarakat.

Dengan memakai kompor induksi, berarti masyarakat keluar biaya menaikkan tegangan lisrik.

Di sisi lain, harga listrik pada tegangan tinggi tertentu agar bisa menghidupkan kompor induksi, per-KWH lebih mahal. Gagasan ini pun tak dilanjutkan. Dianggap memberatkan beban ekonomi rakyat.

Gagasan berikutnya, pemerintah akan memberikan kompor listrik atau rice cooker gratis kepada masyarakat. Tujuannya untuk mengurangi subsidi tabung LPG 3 kg yang paling banyak dipakai masyarakat untuk masak.

Baca Juga: Ngaku Kaya Raya, Pinkan Mambo Ungkap Kondisi Sebenarnya, Suami di PHK dan Nggak Punya Pendapatan

Asumsinya, kebutuhan LPG untuk menanak nasi: 2,4 kg perbulan. Biayanya Rp 16.800. Sedangkan bila pakai listrik, untuk kebutuhan sama, butuh 19,80 kWH perbulan. Biayanya hanya Rp 10.396. Jadi ada penghematan Rp 6.404 perbulan.

Bila kebijakan itu diterapkan, pemerintah bisa mengurangi subsidi LPG. Ini gagasan yang bagus. Karena subsidi LPG tiap tahunnya mencapai Rp 70 Trilyun.

Tapi lagi-lagi, dengan berbagai pertimbangan, gagasan itu dibatalkan. Alasannya, konon, takut masyarakat tidak nyaman melaksanakannya. Soalnya, masyarakat baru saja bebas dari krisis Covid-19.

Kemudian, pemerintah (PLN) resmi membatalkan gagasan tersebut. Padahal subsidi rice cooker listrik ini jauh lebih mudah pelaksanaannya ketimbang subsidi kompor induksi.

Baca Juga: Hina Artis Demi Cuan dan Endorse, Pinkan Mambo: Saya Bodoh

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait