Detik detik Kematian Brigadir J, Setelah Ditembak Berulangkali Sempat Mengerang Kesakitan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 30 November 2022 18:48 WIB
ORBITINDONESIA - Bisa dibayangkan bagaimana detik detik saat Brigadir J tewas ditembak sahabatnya sendiri Bharada E, atas perintah Ferdy Sambo.
Terdakwa Bharada E memberikan kesaksian bagaimana detik detik terakhir Brigadir J sempat mengerang kesakitan setelah ditembak berulangkali.
Setelah mengeksekusi Brigadir J, Bharada E yang sama sama berstatus sebagai ajudan ini melihat amarah Ferdy Sambo, di tengah kondisi Brigadir J yang sudah sekarat.
Baca Juga: Cek UMP Jawa Tengah 2023, Ganjar Pranowo Umumkan Kenaikan Upah Sebesar 8,01 Persen
Hakim dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan awalnya menanyakan kepada Richard jumlah tembakan dari senjatanya saat eksekusi.
“Seingat saya 3-4 kali,” ujar Richard di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 30 November 2022.
“Pas saudara menembak, saudara melihat korban?,” tanya hakim.
Baca Juga: Sosok Perempuan Keluar dari Rumah Ferdy Sambo, Sementara Sudah Pisah Rumah dengan Putri Candrawathi
“Melihat Yang Mulia,” jawab Richard.
Richard mengatakan bahwa dirinya melihat Brigadir J setelah ditembak yang teriakan erangan dan terjatuh.
“Apa yang diteriaki oleh korban?,” tanya hakim
“Cuma mengerang aarggh.. Jatuh,” jawab Richard.
“Kemudian?,” tanya hakim lagi.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 : Fakta Menarik Partai Inggris Melawan Wales, Gareth Southgate Ukir Rekor
“Abis almarhum jatuh, FS (Ferdy Sambo) maju, saya lihat dia pegang senjata, dia kokang senjata dia tembak ke arah almarhum,” ucap Bharada E.
Hakim kemudian menanyakan kepada Richard perihal apa yang terjadi setelah Richard menembak Yosua.
“Saat menembak, korban masih mengerang kesakitan,” tanya hakim.
“Masih, masih ada suaranya,” kata Richard.
“Setelah saudara berhenti menembak?,” tanya hakim lagi.
“Iya masih ada (suaranya),” ucap Richard.
“Apa suaranya? Mengerang kesakitan?,” timpal hakim.
“Eeeeergghh gitu,” kata Richard.
“Saat saudara FS menembak, masih ada suara lagi?” tanya hakim.
“Tidak ada,” tandas Richard.***