Petrus Hariyanto: Mantan Aktivis PRD yang Dulu Melawan Rezim Soeharto Kini Jualan Kopi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 14 November 2022 08:35 WIB
Demikianlah Petrus dan kawan-kawan terlibat dalam banyak kegiatan untuk mendampingi dan membela hak-hak masyarakat yang terpinggirkan. Seperti: kelompok petani, buruh dan kaum miskin kota saat banyak orang masih diam.
Keterlibatannya yang sangat dalam bersama rakyat telah menganggu kenyamanan para pengusaha dan penguasa militer di masa kepemimpinan Presiden Soeharto pada masa itu.
Kegiatan Petrus dan kawan-kawan di awasi secara ketat oleh pemerintah otoriter saat itu.
Pemerintah tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mematahkan semangat Petrus dan kawan-kawan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat kecil.
Puncak tekanan terhadap Petrus dan kawan-kawan terjadi di tahun 1996. Pemerintah Soeharto merekayasa kerusuhan sosial di kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 27 Juli 1996.
Penguasa menempatkan PRD sebagai kambing hitam. Mereka menargetkan menangkap sebanyak-banyaknya sejumlah aktivis yang terkait atau tidak terkait secara langsung dengan PRD, karena dianggap membahayakan penguasa pada saat itu.
Beberapa aktivis dapat menyelamatkan diri. Namun pemerintah berhasil menangkap sejumlah tokoh pergerakan.
Baca Juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Publik Inginkan Erick Thohir Jadi Ketua Umum PSSI
Seperti: Budiman Soejatmiko, Yacobus Eko Kurniawan, Soeroso, Victor da Costa, Anom Astika, Bhartolomeus Garda Sembiring, Wilson, Ignatius Putut Ariontoko, Ken Budha Kusumandaru, Ignatius Damianus Pranowo termasuk Petrus Hariyanto.