DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Nasib Pencapresan Anies Sekarang Justru Tersandera oleh Surya Paloh, Maju Kena Mundur Kena

image
Nasib Anies Baswedan seolah tersandera oleh Nasdem dan Surya Paloh

ORBITINDONESIA - Anies Baswedan telah memperoleh tiket capres 2024 dari Nasdem, sekaligus otoritas penuh dari Surya Paloh untuk memilih calon wakil presiden yang akan mendampinginya di pilpres 2024. Namun Anies seperti tersandera.

Otoritas memilih cawapres yang diberikan Surya Paloh kepada Anies ternyata hanya otoritas "semu." Hal itu diungkapkan Sultoni, penulis lepas dan pengamat politik yang sering menulis di Kompasiana.

Semu, karena otoritas yang diberikan Surya Paloh kepada Anies untuk memilih sendiri calon wakil presidennya itu tanpa disertai bargaining politik yang memadai.

Baca Juga: Tanpa Kode Promo, Serbu Diskon Kilat 11.11 GrabFood dan Dapatkan Potongan 50-90 Persen di Jam Tertentu

“Satu-satunya modal berharga yang dimiliki Anies saat ini, yang membuatnya diperhitungkan secara politik sebagai capres adalah elektabilitasnya yang lumayan tinggi,” tulis Sultoni. 

Selebihnya, Anies tidak punya nilai tawar yang lebih bahkan hanya sekedar untuk menentukan calon wakil presidennya sendiri.

Kenyataannya sampai sekarang Anies seolah tak mempunyai kekuatan untuk menentukan siapa bakal calon presiden yang akan mendampinginya di pilpres 2024.

Menurut Sultoni, posisi Anies sebagai capres Nasdem justru seolah tersandera oleh situasi, karena Nasdem sendirian tak mampu mengamankan tiket capres Anies untuk pilpres 2024. 

Baca Juga: Italia Rilis Skuad Ujicoba Ditengah Piala Dunia 2022

Dengan suara cuma 9% dari presidential threshold, Nasdem mutlak harus berkoalisi dengan partai-partai lain untuk bisa mengusung Anies di pilpres.

Sultoni menjelaskan, malahnya, PKS dan Demokrat yang dikabarkan akan berkoalisi dengan Nasdem mengusung Anies sebagai capres, sampai kini belum juga bersikap.

Diduga, alasannya adalah tarik menarik soal siapa yang bakal mendampingi Anies sebagai cawapres 2024.

Demokrat gigih mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Anies, sebagai syarat berkoalisi dengan Nasdem.

Baca Juga: Tiga Kepala Negara Absen di KTT G20

PKS juga masih bersikukuh memajukan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan untuk sebagai cawapres agar bisa berkoalisi dengan Nasdem.

Menurut Sultoni, dalam kondisi demikian, Anies sendiri seolah tak berdaya karena tidak punyai nilai tawar politik yang kuat untuk menentukan capres pilihannya sendiri di luar AHY dan Ahmad Heryawan.

Memilih cawapres di luar dua nama itu berisiko Anies dan Nasdem akan ditinggal oleh PKS dan Demokrat.

Bahkan, jika memilih salah satunya, Anies dan Nasdem juga masih berpotensi ditinggal oleh PKS atau oleh Demokrat. Rumit dan bikin pusing. ***

 

Berita Terkait