Nasihat Babo: Kingmaker Tetap Megawati, Bukan Jokowi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 07 November 2022 11:35 WIB
Tahun 2014 suara PDIP 18,95%. Tahun 2019, perolehan suara 19,33%.
Bandingkan dengan Partai Demokrat yang partai baru berdiri tahun 2004, tahun 2009 pada periode ke dua SBY, bisa dapat suara 20,85%.
Artinya nilai sendiri. Apakah PDIP mumpuni terhadap demokrasi bahwa winner will takes all.
Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru 2022 di Super Air Jet Butuh Pramugari dan Pramugara
Yang saya kagum dengan Megawati adalah last minute, dia pilih Ma’ruf Amin sebagai Wakil Jokowi. Tahu artinya? dia sangat paham politik negeri ini. Bahwa keberagaman penting.
Satu satunya sahabatnya yang terus setia dengannya adalah Prabowo. Mengapa? Karena Prabowo sangat menghormati keberagaman.
Politik Prabowo adalah politik persatuan. Apapun pengorbanan dia akan lakukan. Pengorbanan terbesar adalah mengalah dan dikalahkan.
Cobalah andaikan last minute, pada Pemilu 2019, PS memilih PKS atau ulama sebagai wakilnya. Bisa berderak politik NKRI.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Menang Tipis Atas Chelsea, Arsenal Kembali ke Puncak Geser Manchester City
Anda tahu semua secara histori antara Soekarno dan Islam itu punya sejarah kelam. Tidak mudah bagi Megawati untuk berdamai dengan luka sejarah itu.