Bayi Prematur: Ini Penyebab dan Cara Penanganannya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 06 November 2022 16:15 WIB
ORBITINDONESIA – Apakah anda memiliki bayi prematur yang baru saja lahir? Saat mengalaminya untuk yang pertama kali, tentu anda bingung dan mulai bertanya soal apa sih penyebab dan bagaimana cara penanganan bayi prematur?
Nah berikut ini, OrbitIndonesia ingin membagikan sedikit pengetahuan terkait bayi prematur sekaligus agar kita tahu penyebab dan bagaimana cara penanganan agar sampai tak salah langkah.
Berbeda dengan bayi yang terlahir cukup bulan, bayi prematur sangat butuh penanganan intensif dikarenakan organ tubuhnya belum berkembang dengan sempurna.
Baca Juga: WOW, Denise Chariesta Akui Pernah Bercinta dengan RD di Ruang Kantor, Begini Ceritanya
Bayi yang lahir secara prematur biasanya memiliki ukuran kepala sedikit lebih besar, dengan tubuh berukuran kecil. Kebanyakan bayi prematur juga memiliki berat badan lahir yang rendah.
Karena dilahirkan terlalu dini, organ-organ tubuh bayi prematur belum siap untuk berfungsi dengan baik di luar kandungan.
Oleh sebab itu, ada risiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, masalah pada otak, hipotermia, rentan infeksi, dan sulit menelan atau menyusu.
Baca Juga: Jelang World Superbike 2022, SAR Mataram Siapkan Satu Helikopter
Perlu kalian ketahui ya, bahwa sebagian besar kasus kelahiran prematur terjadi tanpa sebab yang jelas. Meski begitu ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko ibu hamil melahirkan secara prematur, yaitu:
- Berusia kurang dari 18 tahun atau di atas 35 tahun
- Pernah melahirkan secara prematur
- Pernah mengalami keguguran
- Memiliki penyakit tertentu, seperti infeksi selama hamil, keputihan, gangguan ginjal, hipertensi, dan gangguan jantung
- Mengalami komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional
- Menjalani kehamilan kembar
- Mengandung janin dengan kelainan genetik atau cacat bawaan
- Memiliki tubuh yang terlalu kurus atau terlalu gemuk (obesitas)
- Mengalami gangguan plasenta, seperti plasenta terletak di bagian bawah rahim hingga menutupi jalan lahir (plasenta previa) atau plasenta yang terlepas dari rahim (solusio plasenta)
- Memiliki kelainan bentuk rahim
- Mengalami kekurangan nutrisi saat hamil
- Mengalami gigi nyeri saat hamil
Namun tidak semua ibu hami yang memiliki faktor risiko di atas akan melahirkan secara prematur pun sebaliknya.
Oleh sebab itu, setiap ibu hamil yang usia kehamilannya masih kurang dari 37 minggu perlu waspada jika mengalami tanda-tanda persalinan berikut ini:
- Muncul kontraksi yang ditandai dengan perut terasa kencang, kram, atau terasa mulas.
- Panggul dan perut bagian bawah terasa kencang atau seperti tertekan.
- Nyeri punggung bagian bawah.
- Keluarnya lendir disertai bercak darah dari vagina.
- Ketuban pecah
Jika Bumil mengalami salah satu gejala di atas, segera periksakan kehamilan ke dokter kandungan untuk memastikan apakah gejala tersebut merupakan tanda-tanda persalinan prematur.
Setelah dilahirkan, bayi prematur membutuhkan beberapa perawatan khusus seperti perawatan di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
Bayi prematur membutuhkan pemantauan ketat dan menjalani perawatan secara intensif di NICU hingga kondisinya dinyatakan sehat dan stabil.
Selama perawatan di NICU, bayi prematur akan diletakkan dalam inkubator. Alat tersebut berfungsi untuk menjaga bayi agar suhu tubuhnya tetap hangat dan terlindung dari infeksi.
Baca Juga: Dalil Shalat Gerhana Bulan Total yang Dianjurkan serta Syaratnya
Sebisa mungkin agar ibu menyusui bayi yang lahir prematur di NICU, itupun dengan syarat jika dokter memperbolehkan bayi prematur untuk disusui, maka anda bisa memberikan ASI kepada Si Kecil dengan cara menyusuinya secara langsung.
Nah, itu dia sedikit informasi menegnai bayi prematur, lengkap dengan penyebab dan cara menanganinya. Semoga bermanfaat.***