Indonesia Perlu Miliki Pembangkit Listrik Tenaga Thorium yang Lebih Efisien
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 04 November 2022 08:37 WIB
ORBITINDONESIA - Indonesia membutuhkan pembangkit listrik sebanyak 60.000 MW hingga 2025. Salah satunya ialah melalui pemrosesan smelter untuk pembangkit listrik tenaga thorium.
Tenaga thorium ini lebih unggul daripada PLTU batubara karena biaya produksi lebih murah, dibangun lebih cepat, lebih aman, lebih ramah lingkungan, jauh lebih efisien, dan mempunyai kapasitas jauh lebih besar.
Pembangkit listrik thorium juga lebih efisien dibanding batu bara dan uranium sekalipun. Kalkulasinya, untuk menghasilkan 1.000 Mega Watt atau 1 Giga Watt per tahun diperlukan batu bara sebesar 3,5 - 4 juta ton, sedangkan uranium sebesar 200- 250 ton.
Baca Juga: Asyik! Film Avatar The Way of Water Resmi Rilis Trailer dan Posternya, Simak Tanggal Mainnya
Sementara thorium mempu menghasilkan kapasitas produksi listrik hanya dengan volume sebesar 7 ton.
Pertanyaannya apakah yang menjadi pembeda antara bahan nuklir berbasis uranium dan thorium?
Thorium merupakan bahan bakar yang yang memilki densitas energi terpadat.
Alhasil 1 ton thorium yang hanya sebesar bola basket dapat menjadi bahan bakar pembangkit listrik berdaya 1,000 MW selama 1 tahun.
Baca Juga: Datangnya Era Melukis dengan Artificial Inteligence
Bandingkan dengan uranium yang membutuhkan 200 ton atau batubara yang membutuhkan 3,5 juta ton.