DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Contoh Khutbah Jumat Lengkap dengan Bahasa Arab Tema Hari Pahlawan 10 November

image
Inilah isi teks khutbah jumat yang dibaca di Hari Pahlawan 10 November lengkap dengan Bahasa Arab

ORBITINDONESIA-  Perayaan Hari Pahlawan 10 November seminggu lagi dan akan berjua dengan hari jumat.

Sehingga ada khutbah Jumat yang bisa dibacakan dengan tema Hari Pahlawan 10 November.

Berikut ini adalah isi teks khutbah jumat yang dibaca di Hari Pahlawan 10 November lengkap dengan Bahasa Arab, yaitu:

 Baca Juga: Mengenal Sosok K.H Mas Mansyur Termasuk Empat Serangkai yang Terlupakan Menjelang Hari Pahlawan 10 November

????? ????????? ?????? ?????????? ?? ?????????????? ?? ??????????????? ?? ???????? ??????? ???? ??????? ??????????? ?? ???? ?????????? ???????????? ???? ?????? ????? ????? ??????? ????? ?????? ???????? ????? ??? ???? ???? ???????? ???? ??? ????? ????? ???? ???????? ??? ???????? ????? ?? ???????? ????? ????????? ???????? ??????????? ?????????? ????? ?? ??????? ?? ??????? ????? ?????????? ???????? ?? ????? ?????? ?? ???????? ???????????? ?????? ??????

 ???????????? ????? ?????????? ????????? ????????? ????? ?????? ????? ?????????????

 

Para hadirin yang budiman,

Siang Jumat ini pendar cahaya mentari memancarkan sinarnya nan terang benderang menembus ke muka bumi membawa secarik berkah dan harapan luhur bagi umat manusia beriman yakni terbentangkannya banyak jalan untuk mendekati diri-Nya agar bisa mengisi energi spiritualitas dan juga mensyukuri atas tetes percik nikmat-Nya yang nian agung.

Baca Juga: Kumpulan Pantun Unik Bertema Hari Pahlawan 10 November yang Bisa Anda Cantumkan di Caption Media Sosial

Shalawat berbingkai salam semoga tercurah pada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita bisa meniru dan mengejawantahkan tabiat beliau yang begitu agung.

????????? ???????? ?????? ???????

Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS Al-Qalam [68]: 04).

Para hadirin yang budiman,

 Baca Juga: Sejarah Singkat dan Pemaknaan dari Hari Pahlawan 10 November Bagi Anak Milenial

Setiap tanggal 10 November, Indonesia selalu memperingati hari Pahlawan.

Peringatan ini tentu memberikan secercah sesanti sarat makna yang menuntut generasi pasca kemerdekaan agar bisa mereguk sekaligus mengaplikasikan sesanti tersebut.

Berbicara mengenai hari pahlawan, mengingatkan kita akan kisah heroik pertempuran Surabaya tahun 1945.

Baca Juga: Deretan Artis yang Memelihara Kucing, Perawatannya Mencapai Puluhan Juta Hingga Disiapkan Ruangan Khusus

Kisah ini sangat melegenda hingga detik sekarang, karena dalam catatan literatur sejarah menyatakan pertempuran ini hanya dilakukan dengan senjata bambu runcing.

Bayangkan para musuh saja sudah menggunakan senjata yang super canggih pada kala itu.

Sedangkan pejuang kita masih menggunakan senjata yang paling sederhana. Tentu dalam pikiran kita era digital ini mustahil mampu mengalahkan mereka.

 Baca Juga: Kabar Gembira! Sheila On 7 Bakal Gelar Konser Setelah 27 Tahun Hiasi Musik Indonesia, Intip Tanggalnya

Tapi Bung Tomo dengan menggelegar memberikan spirit menggebu kepada para pejuang, “Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka!”

Atas spirit itulah, seakan ada energi besar yang mendorong mereka untuk menumpaskan para imperialisme dengan tetesan peluh dan darah membasahi tubuh.

Pertempuran pun terjadi. Diperkirakan sekitar 6-16 ribu pejuang kemerdekaan Indonesia gugur dalam pertempuran selama tiga minggu tersebut. Semoga syahid!

Inilah pertempuran paling akbar yang pernah terjadi selama proses perjuangan kemerdekaan.

Baca Juga: Begini Penyebab Kucing Muntah Akut yang Perlu Anda Perhatikan Serta Cara Mengatasinya

Kepadanya kita doakan agar arwahnya tenang dan kita lanjutkan harapan terbesar mereka yakni menjadikan bangsa ini semakin melesat maju dan gemilang di masa depan.

Para hadirin yang budiman,

Hari ini Indonesia tengah mencari sosok pahlawan.

Tentu pahlawan yang mampu membawa arah transformasi dan kemajuan besar bagi kehidupan bangsa.

Di tengah gempuran wabah Covid-19 yang tak kunjung henti ini, seyogianya dapat mencambuk diri kita agar bisa mendedikasikan diri sebagai seorang pahlawan.

 Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Lengkap dengan Bahasa Arab Tema Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

Mencari pahlawan di era krusial ini sangat sulit. Bahkan untuk dapat menyamakan dengan pahlawan yang telah gugur itu, pasti jauh lebih sulit lagi.

Sebab karakteristik pahlawan sejati itu dia selalu peduli dan mencintai bangsanya dengan sadik.

Tidak memikirkan hajat pribadi maupun kelompoknya, akan tetapi memikirkan hajat bagi kehidupan bangsa dan negara.

Tanpa penghayatan spiritual yang dalam, tentu sangat sukar bagi kita untuk menjadi seorang pahlawan.

Perlu ditekankan bahwa pahlawan tidak saja dikonotasikan sebagai bentuk melawan dengan senjata, tetapi bagaimana pahlawan itu dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan bangsanya.

Inilah tantangan besar yang dihadapi oleh bangsa pada saat ini.

Baca Juga: Mom, Inilah Cara Mengatasi Anak yang Tidak Suka Makan Sayur

Oleh karena itu, dalam menyongsong 100 tahun ulang tahun kemerdekaan pada 2045 nanti, kita mesti merancang sebuah kerangka masa depan yang mencakup kiprah konstruktif untuk bisa menjadi seorang pahlawan bagi kemajuan bangsa.

Kita selaku generasi penerus sudah saatnya memulai mengejawantahkan kiprah konstruktif tersebut.

Satu di antara kiprah yang bisa dilakukan bagi kita semua adalah selalu menampilkan paradigma pemikiran besar (big thinking).

Disini kita dituntut untuk melenyapkan pemikiran cetek dan daya nalar ilmiah rendah yang membuat sulitnya mengambil keputusan secara cepat dan arif.

Padahal kita menyaksikan percaturan global saat ini sangat dibutuhkan sosok yang berani mengambil keputusan dengan segala konsekuensinya.

Bagi David J. Schwartz dalam bukunya Berpikir dan Berjiwa Besar mengatakan pemikir besar sebagai ahli dalam menciptakan gambar yang positif, memandang ke depan, optimistis baik di dalam pikiran mereka sendiri maupun pikiran orang lain.

 Baca Juga: Pilihan Kostum Tema Hari Pahlawan 10 November yang Cocok Digunakan untuk Anak-Anak Hingga Dewasa

David memberikan contoh pernyataan, “Tidak ada gunanya; kita sudah kalah.” Kalau pemikir cetek tentu akan mengabaikan.

Berbeda dengan pemikir besar, pasti dia akan melenyapkan dan digantikan dengan diksi “Kita belum kalah. Mari kita terus berusaha. Ini ada segi lain yang baru.”

Pernyataan ini seolah membongkar kebobrokan diri kita. Yang selalu pesimistis terhadap iklim kehidupan yang terjadi.

Namun, bagi seorang pemikir besar tentu akan selalu memancarkan tabiat optimistis betapapun kelamnya kehidupan.

Dan pada saat yang sama mampu menyuguhkan aneka hidangan gagasan-gagasan ilmiah yang bisa berkontribusi dalam merekonstruksi kehidupan kebangsaan yang maju dan mendunia.

 Baca Juga: Sudah Tahu Spesifikasi Xiaomi Redmi A1? Harganya Aman di kantong, Cocok untuk Anak Sekolah

Lewat peringatan hari Pahlawan ini, khatib mengajak agar kita semua yang hadir di masjid mulia ini untuk bisa memulai hidupnya dengan menjadi seorang pemikir besar.

Kita pasti bisa menjadi pemikir besar.

Kuncinya pada kesungguhan (sooth), ketulusan (sincerity), dan kemauan (desire) harus melekat kuat di dalam jiwa kita.

Dengan demikian masa depan bangsa ini akan terjamin maju karena telah di nakhodai oleh para pemikir besar.

Dan inilah sosok pahlawan bangsa yang dicari selama ini. Selamat Hari Pahlawan 10 November.

 

???????? ???????? ????? ?????????????? ????? ???? ????????? ?????????????????? ??????? ???? ??????????? ???????????

Itulah isi teks khutbah jumat yang dibaca di Hari Pahlawan 10 November lengkap dengan Bahasa Arab.***

 

Berita Terkait