USV Arrow 600: Drone Kapal Stealth Buatan Indonesia yang Siap Ubah Peta Pertahanan Maritim

ORBITINDONESIA.COM - PT Lundin Industry Invest terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan alutsista maritim berbasis teknologi mutakhir. Salah satu produk terbarunya adalah USV Arrow 600, sebuah drone kapal permukaan (Unmanned Surface Vehicle/USV) yang dirancang untuk menjawab tantangan pertahanan laut modern. Kendaraan tanpa awak ini dikembangkan melalui kerja sama strategis dengan ATGEIR Autonomous Systems, perusahaan spesialis sistem kendali asal Swedia.

Arrow 600 merupakan evolusi dari USV generasi sebelumnya, USV Protector, dengan peningkatan signifikan pada aspek persenjataan dan kemampuan stealth. Keunggulan utama Arrow 600 terletak pada kemampuannya membawa rudal anti-kapal yang tersimpan di dalam lambung, sehingga jejak radar dan visualnya jauh lebih rendah dibandingkan USV konvensional.

Memiliki desain ramping dengan siluet rendah, USV Arrow 600 dirancang sepanjang 6 meter, lebar 1,2 meter, dengan bobot total 500 kilogram dan daya angkut hingga 250 kilogram. Jangkauan operasionalnya mencapai 200 nautical mile atau sekitar 370 kilometer, dengan kecepatan jelajah 15 knot dan kecepatan maksimum hingga 35 knot.

Awalnya, USV Arrow 600 dikembangkan sebagai kendaraan logistik otonom, yang mampu mengirimkan perbekalan ke wilayah pantai serta mengevakuasi korban dalam kondisi berisiko tinggi. Namun seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan pertahanan, platform ini berevolusi menjadi aset intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), bahkan dapat difungsikan sebagai drone kamikaze dengan membawa hingga 200 kilogram bahan peledak.

Dalam ajang Indo Defence 2025 yang berlangsung pada 11–14 Juni, PT Lundin menampilkan mock-up USV Arrow 600 yang telah dilengkapi kemampuan ofensif. Unit yang dipamerkan menunjukkan konfigurasi dengan enam amunisi loitering munition yang tersimpan rapi di ruang kargo internal.

Dari sisi dapur pacu, USV Arrow 600 ditenagai oleh mesin diesel Yanmar 150 horsepower yang dipadukan dengan sistem waterjet buatan Finlandia. Penggunaan waterjet dipilih karena dinilai lebih unggul dibanding baling-baling konvensional, terutama saat manuver keluar dari pantai, serta mampu menekan jejak kebisingan hingga 80 persen. Kapal ini juga memiliki draft sangat dangkal, hanya 350 milimeter, sehingga ideal untuk operasi pendaratan di pantai.

Efisiensi logistik juga menjadi keunggulan USV Arrow 600. Dimensi kapal dirancang agar empat unit Arrow 600 dapat dimuat dalam satu kontainer standar 20 kaki, memudahkan pengiriman dan deployment cepat. Struktur lambungnya menggunakan material komposit, sementara bagian atas dek dilapisi fiberglass, yang berfungsi menekan biaya produksi tanpa mengorbankan performa.

Saat ini, satu unit prototipe USV Arrow 600 telah selesai diproduksi dan tengah menjalani uji coba di Swedia. Dalam waktu dekat, prototipe tersebut dijadwalkan dikirim ke Indonesia untuk melanjutkan pengujian di perairan nasional.

Mengikuti dinamika peperangan modern—seperti yang diperlihatkan Ukraina dalam penggunaan drone laut di Laut Hitam—peran drone boat diprediksi akan semakin krusial. Bagi negara kepulauan seluas Indonesia, kehadiran USV Arrow 600 membuka peluang besar dalam misi patroli maritim, pengawasan wilayah laut, hingga operasi pertahanan asimetris yang efisien dan berdaya gentar tinggi.

(Sumber: Industry Kapal Made in Indonesia) ***