Tragedi Bus di Semarang: Ketidakpahaman Jalan Berujung Maut

ORBITINDONESIA.COM – Ketidakpahaman sopir terhadap jalan di Simpang Susun Krapyak, Semarang, berujung pada tragedi yang menewaskan 16 penumpang. Gilang, sopir bus Cahaya Trans, kini ditetapkan sebagai tersangka.

Kecelakaan maut bus Cahaya Trans di Semarang menggemparkan publik. Dalam insiden tersebut, 16 dari 34 penumpang kehilangan nyawa. Sopir bus, Gilang, menjadi sorotan setelah dinyatakan tidak paham dengan kondisi jalan di lokasi kecelakaan.

Penetapan Gilang sebagai tersangka didasarkan pada bukti permulaan yang cukup. Empat saksi telah diperiksa, termasuk penumpang selamat yang memberikan keterangan. Gilang baru dua kali mengemudikan bus tersebut, dan ketidakpahamannya terhadap karakter jalan menjadi faktor utama kecelakaan.

Kasus ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman dan pengalaman sopir dalam mengemudikan angkutan umum. Ketergesa-gesaan dalam mengemudi pada jalur yang tidak dikenal menunjukkan risiko besar bagi keselamatan penumpang.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan berkendara dan perlunya pelatihan yang memadai bagi sopir. Apakah kita sudah cukup peduli dengan standar keselamatan di transportasi umum? Pertanyaan ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak terkait.

(Orbit dari berbagai sumber, 25 Desember 2025)