Tak Sekadar Perayaan, Hari Santri Nasional Punya Arti, Makna, dan Filosofi Bagi Warga NU
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 21 Oktober 2022 09:58 WIB
ORBITINDONESIA – Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober tak sekadar perayaan, ia memiliki arti, makna, dan filosofi bagi warga Nahdatul Ulama (NU) di Indonesia.
Kini setiap tahun, tanggal 22 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Hari yang memiliki arti, makna, dan filosofi bagi warga NU juga masyarakat umum di Indonesia.
Lalu, seperti apa arti, makna, filosofi dari Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober oleh warga NU dan masyarakat lain pada umumnya di Indonesia.
Simak artikel mengenai arti, makna, dan filosofi Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober.
Pada Hari Santri, biasanya di tiap daerah akan ada kirab yang dilaksanakan di lapangan ataupun jalan-jalan utama kota.
Hari tersebut biasanya dimanfaatkan oleh warga NU dan masyarakat untuk mengenang serta meneladani para ulama dan santri terdahulu.
Baca Juga: Peringatan Hari Santri Nasional 2022, Menag: Ingin Melibatkan Masyarakat Luas
Hari Santri sendiri adalah hari untuk memperingati peran besar para Kaum Kiyai dan Santri dalam memperjuangkan kemaslahatan bangsa Indonesia, melawan para kolonial dan para bangsa asing.
Momen tersebut pun bertepatan dengan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari tepat pada tanggal 22 Oktober.
Perayan Hari Santi Nasional biasanya digelar sesuai adat dan kultur masing-masing, yang intinya tetap tidak menghilangkan eksistensi dari Hari Santri Nasional itu sendiri.
Baca Juga: Inilah Empat Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Santri Nasional 2022 yang Resmi dari Menag
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpendapat bahwa para santri bersama dengan pejuang bangsa lainnya memiliki peran besar dalam merebut kembali kedaulatan negara dari kolonialisme bangsa asing.
Presiden Joko Widodo juga mengamini peran historis kaum santri. Mereka yang ikut berjuang dan memiliki peran dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tokoh-tokoh tersebut antara lain KH Hasyim Asy'ari pendiri ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU), KH Ahmad Dahlan dari Muhammadiyah, A Hassan dari Persis, Abdul Rahman dari Matlaul Anwar, Ahmad Soorhati dari Al Irsyad.
Baca Juga: BNPT : Hari Santri Nasional Menjadi Momentum Mewaspadai Intoleransi
Belum lagi para perwira atau prajurit Pembela Tanah Air (Peta) yang banyak juga dari kalangan santri.
Arti dan makna Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober memiliki arti dan makna yang penting bagi kalangan santri sendiri dan segenap elemen bangsa.
Dalam sejarah, peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Mereka ikut merebut Indonesia, membangun Indonesia dan mempertahankan NKRI.
Baca Juga: Simak Contoh Naskah Khutbah Jumat Khusus Hari Santri Nasional 2022 tentang Kewajiban Menuntut Ilmu
Sekarang ini, sejak 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional pada tahun 2015 lalu, hari itu menjadi refleksi bagi golongan santri dan bangsa untuk mengingat kembali sejarah perjuangan kaum pondok pesantren dalam berjuang melawan penjajah.
Ingatan sejarah akan memberikan bekal bagi para santri pada zaman modern sekarang ini untuk selalu berbenah, memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan.***