6.000 Orang yang Diamputasi di Gaza Membutuhkan Rehabilitasi Jangka Panjang yang Mendesak
ORBITINDONESIA.COM - Sebanyak 6.000 orang yang kehilangan anggota tubuh di Gaza akibat genosida Israel sangat membutuhkan rehabilitasi jangka panjang, kata Kementerian Kesehatan, memperingatkan konsekuensi kemanusiaan yang parah dan berkelanjutan bagi ribuan keluarga.
Dalam sebuah pernyataan yang memperingati Hari Internasional Penyandang Disabilitas pada hari Rabu, 3 Desember 2025, Kementerian Kesehatan mengatakan situasi para penyandang amputasi di Gaza "mengejutkan," dengan 25 persen dari seluruh kasus amputasi melibatkan anak-anak yang kini menghadapi disabilitas permanen di usia dini.
Ribuan warga sipil yang terluka dan keluarga mereka mengalami "penderitaan kemanusiaan yang mendalam," yang menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan rehabilitasi fisik berkelanjutan serta layanan dukungan psikologis dan sosial, tambah Kementerian Kesehatan.
Ia mendesak organisasi internasional terkait untuk memprioritaskan penyandang amputasi di Gaza dan memperkuat akses ke program perawatan dan rehabilitasi khusus.
Pada bulan September, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan bahwa Gaza telah menjadi rumah bagi jumlah anak amputasi per kapita tertinggi di dunia sejak dimulainya perang Israel.
Sejak Oktober 2023, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 70.000 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 171.000 lainnya dalam serangan brutal yang juga menghancurkan daerah kantong tersebut.
Kesepakatan gencatan senjata antara organisasi perlawanan Palestina, Hamas, dan Israel mulai berlaku pada 10 Oktober.***