Florence Pugh Ungkap Pengalaman Tidak Menyenangkan Saat Menjalani Syuting Adegan Intim
ORBITINDONESIA.COM - Florence Pugh bicara blak-blakan soal pengalaman tidak menyenangkan saat menjalani syuting adegan intim di sebuah lokasi syuting. Meskipun sang aktris memuji beberapa tim koordinator 'sex scene', Florence Pugh juga membuka sisi gelap lainnya.
"Saya punya pengalaman luar biasa dengan koordinator intim. Namun, saya juga pernah mendapat pengalaman yang buruk," ujar Florence Pugh saat menjadi bintang tamu podcast The Louis Theroux.
Ketika adegan panas dimulai, semua tim ada di momen tersebut. Hal tersebut justru membuat suasana jadi canggung bagi Florence Pugh.
"Mereka membuat semuanya menjadi aneh dan canggung, dan sama sekali tidak membantu. Rasanya seperti mereka ingin ikut terlibat dalam cara yang tidak perlu, dan itu tidak membantu prosesnya. Saya rasa ini pekerjaan yang masih dalam proses pengembangan," kenangnya lagi.
Aktris 29 tahun ini telah membintangi berbagai genre film. Mulai dari drama indie hingga adegan romantis dalam blockbuster bersama Harry Styles di Don't Worry Darling dan Cillian Murphy di Oppenheimer. Florence Pugh menilai bahwa peran koordinator keintiman sebenarnya membawa banyak manfaat, namun masih membutuhkan pengembangan.
Namun, Florence Pugh menegaskan bahwa masih ada permintaan atau arahan yang dirasa tidak pantas diberikan kepada para aktor dan aktris saat menjalani adegan intim.
"Saya cukup percaya diri, nyaman dengan tubuh saya, dan selalu bisa memastikan suara saya terdengar. Meski begitu, ada banyak hal yang kini saya sadari betapa tidak pantasnya saya diminta melakukan hal itu atau diarahkan seperti itu," ungkap Florence Pugh.
Menurutnya, keberadaan koordinator intim yang kompeten bukan hanya soal keamanan fisik, tetapi juga soal menjaga kualitas cerita dan kenyamanan para aktor. Setelah bekerja dengan koordinator intim terbaik, Florence Pugh baru memahami bagaimana adegan seks bisa menjadi bagian dari narasi, bukan sekadar kewajiban.
"Saya jadi lebih memahami maknanya, terutama saat bekerja dengan koordinator yang hebat dalam adegan seks," katanya.
Lebih lanjut, Florence Pugh menjelaskan bahwa prosesnya bukan hanya tentang teknik, tetapi tentang menggali dinamika hubungan karakter.
"Tujuannya adalah mencari ceritanya, jenis hubungan intimnya seperti apa, bagaimana mereka saling menyentuh, sudah berapa lama mereka saling mengenal," pungkas Florence Pugh.
(Sumber: The Louis Theroux) ***