Korban Tewas Akibat Kebakaran di Hong Kong Melonjak Menjadi 55 Orang, Dua Warga Indonesia Ikut Tewas
ORBITINDONESIA.COM - Jumlah korban tewas dalam kebakaran gedung apartemen yang dahsyat di Hong Kong telah meningkat menjadi setidaknya 55 orang, ungkap pemadam kebakaran kota, Kamis, 27 November 2025.
Setidaknya 123 orang terluka dalam kebakaran tersebut, termasuk delapan petugas pemadam kebakaran.
Di antara korban tewas terdapat 51 orang yang meninggal di tempat kejadian dan empat orang yang meninggal di rumah sakit, kata para pejabat.
Pemadam kebakaran tidak segera memberikan informasi terbaru tentang berapa banyak orang yang masih hilang setelah kebakaran tersebut. Sebelumnya, para pejabat mengatakan 279 orang belum ditemukan.
Setidaknya dua warga negara Indonesia tewas dalam kebakaran di Hong Kong, dengan setidaknya dua orang lainnya terluka, konsulat Indonesia di kota tersebut mengonfirmasi.
Keempat korban adalah pekerja rumah tangga, yang diwajibkan secara hukum untuk tinggal bersama majikan mereka dan melakukan tugas-tugas seperti memasak, membersihkan, dan mengasuh anak selama enam hari seminggu. Banyak yang dipekerjakan untuk merawat lansia.
Hong Kong, kota berpenduduk 7,5 juta jiwa, memiliki salah satu rasio pekerja rumah tangga asing tertinggi di dunia, dengan populasi lebih dari 368.000 jiwa tahun lalu. Para pekerja migran ini, yang hampir semuanya perempuan dan sebagian besar berasal dari Filipina atau Indonesia, merupakan tulang punggung perekonomian Hong Kong.
Konsulat Filipina di Hong Kong belum menerima laporan terkonfirmasi mengenai warga negaranya yang tewas atau terluka dalam kebakaran tersebut.
Namun, Wakil Konsulnya, Jose Angelo Manuel, mengatakan kepada CNN tentang "informasi yang belum diverifikasi bahwa beberapa pekerja rumah tangga Filipina mungkin terjebak di dalam gedung-gedung tersebut."
Ia menambahkan: "Karena skala dan intensitas kebakaran, akan membutuhkan waktu sebelum tingkat kerusakan, jumlah, dan kewarganegaraan korban dapat dipastikan sepenuhnya."
Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee, mengatakan semua perumahan yang sedang menjalani renovasi besar di kota tersebut akan diperiksa setelah kebakaran besar di kota tersebut.
"Pemerintah telah segera mengatur inspeksi di seluruh kompleks perumahan yang sedang menjalani perbaikan besar di seluruh Hong Kong untuk memeriksa keamanan perancah dan material bangunan," ujar Lee, Kamis, di Facebook.
Belum diketahui berapa banyak kompleks perumahan yang termasuk dalam inspeksi ini. Namun, kota berpenduduk 7,5 juta jiwa ini memiliki salah satu konsentrasi gedung pencakar langit dan gedung-gedung tinggi tertinggi di dunia.***