Kolonis Yahudi Israel Serang Pemilik Toko di Kota Tua Yerusalem

ORBITINDONESIA.COM – Dua kolonis Israel menyerang pemilik toko Palestina di Kota Tua Yerusalem yang diduduki pada hari Sabtu, 1 November 2025, sementara pasukan Israel menahan empat warga Palestina, kata sumber setempat.

Menurut sumber tersebut, para kolonis menyerang para pedagang dan toko mereka di Kota Tua, sementara pasukan Israel menahan empat anggota keluarga Abu Sbaih setelah memaksa mereka menutup toko mereka di Jalan Al-Wad.

Dalam insiden terkait, para kolonis juga menargetkan tanah milik warga Palestina di kota Umm Tuba, selatan Yerusalem yang diduduki.

Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya kekerasan oleh kolonis Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem, terutama selama musim panen zaitun, karena warga Palestina terus menghadapi kerusakan properti, serangan, dan penutupan paksa di bawah perlindungan militer Israel yang ketat.

Sementara itu, tiga perempuan Palestina terluka pada Sabtu malam setelah diserang oleh penjajah Israel di desa Tell, sebelah barat Nablus, menurut sumber lokal dan medis.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa para perempuan tersebut dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan setelah dipukuli oleh penjajah.

Pada saat yang sama, para penjajah menyerang kendaraan dan rumah-rumah warga Palestina di selatan Nablus. Sumber lokal mengatakan para penyerang melemparkan batu ke kendaraan di sepanjang jalan dekat permukiman Yitzhar, merusak beberapa mobil dan menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah.

Abdullah Ziada, kepala dewan desa Madama, melaporkan bahwa para penjajah juga melempari rumah-rumah dengan batu di sepanjang jalan pintas yang berdekatan dengan permukiman tersebut.

Sementara itu, para penjajah membakar dua kendaraan di desa Far'ata, sebelah timur Qalqilya. Menurut laporan lokal, para penyerang berasal dari permukiman Havat Gilad, dan melakukan serangan di bawah perlindungan militer Israel. Dua kendaraan milik warga Palestina setempat terbakar habis, sementara kendaraan ketiga dirusak.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan penjajah di Tepi Barat yang diduduki, khususnya selama musim panen zaitun yang sedang berlangsung, yang telah menyaksikan ratusan laporan serangan terhadap petani, rumah, dan properti Palestina.***