Dari Waste-to-Energy Hingga 3R: Kementerian PU Tegaskan Strategi Dua Jalur Pengelolaan Sampah Nasional

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memanfaatkan momentum Peringatan Hari Habitat Dunia dengan tema “Resilient Urban Future: Clean Cities for All” untuk merefleksikan strategi pembangunan kota yang tangguh, sehat, dan berkelanjutan. Strategi ini menekankan pada penguatan infrastruktur sanitasi dan pengelolaan sampah di seluruh Indonesia.

Transformasi pengelolaan sampah nasional menjadi isu krusial. Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Perpres 109 Tahun 2025, pemerintah menargetkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi terbarukan (waste-to-energy) di 34 titik nasional.

Peran Kunci TPST dan 3R di Kota Menengah

Meskipun kota besar didorong menuju konversi energi, Menteri PU Dody Hanggodo menekankan peran vital TPST dan TPST 3R (Reduce, Reuse, Recycle) bagi kota-kota kecil dan menengah.

“Kalau kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bali bisa mengelola lebih dari seribu ton sampah per hari dan dikonversi menjadi energi, maka kota menengah tetap bergantung pada TPST dan 3R. Di sinilah proses pemilahan lebih efisien dan dekat dengan masyarakat,” kata Menteri Dody.

Capaian IBM dan Padat Karya

Komitmen Kementerian PU di sektor pengelolaan sampah dan sanitasi juga terwujud melalui pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM). Sepanjang tahun 2025, Ditjen Cipta Karya berhasil membangun 979 IBM di 29 provinsi dan 105 kabupaten/kota, yang meliputi:

  • Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat): 841 lokasi, menyerap 11.774 tenaga kerja.

  • Sanitasi LPK (Lembaga Pendidikan Keagamaan): 107 lokasi.

  • TPS 3R: 31 lokasi dengan investasi Rp22 miliar, menyerap 456 tenaga kerja.

Selain itu, proyek strategis seperti Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) terus dikebut, dengan progres IPAL Zona 1 dan Zona 6 Fase 1 mencapai 39,42% per September 2025, yang ditargetkan melayani hampir satu juta jiwa. Kementerian PU menegaskan, pembangunan ini adalah investasi sosial dan lingkungan jangka panjang.