Pasukan Pendudukan Israel Meratakan Lahan Pertanian Palestina di Kota Hebron dan Beit Ummar
ORBITINDONESIA.COM – Pasukan pendudukan Israel (IOF) meratakan lahan pertanian di kota Hebron dan Beit Ummar, di utara kota tersebut.
Koresponden WAFA melaporkan bahwa IOF, yang didukung oleh bala bantuan militer, menyerbu wilayah Bir Arkah, barat laut Hebron, dan meratakan lahan pertanian serta teras batu seluas sekitar 70 dunum, milik keluarga al-Zughayer, al-Qawasmeh, dan al-Aqnibi, di antara keluarga-keluarga lainnya.
Mohammad Awad, seorang aktivis media di Beit Ummar, mengatakan kepada WAFA bahwa IOF menyerbu lahan warga yang ditanami pohon anggur di dekat Beit al-Barakah, utara Hebron, dan kemudian meratakan lahan milik Suhail Muhammad Hussein Brighith dan Akram Jabra Awad.
Para Yahudi penjajah, yang didukung oleh tentara Israel, melancarkan sejumlah serangan terhadap petani Palestina hari Senin, 20 Oktober 2025 dan mencuri hasil panen zaitun di berbagai wilayah Tepi Barat yang diduduki, menurut sumber-sumber lokal.
Di desa Ein Sinya, utara Ramallah, sumber-sumber mengatakan bahwa para penjajah mencuri hasil panen zaitun milik petani Palestina di wilayah Wadi Al-Balout setelah mengusir mereka dari tanah mereka.
Dalam serangan terpisah, para penjajah, di bawah perlindungan ketat dari pasukan Israel, mencuri hasil panen zaitun milik warga Palestina di wilayah dataran Ramin, timur Tulkarem. Pasukan Israel juga mencegah para petani mengakses tanah mereka dan mengejar mereka dengan todongan senjata.
Saksi mata mengatakan kepada WAFA bahwa sekelompok penjajah secara fisik menyerang petani Mohammad Sanjaq, dan mencuri hasil panen zaitun serta peralatan pertaniannya, sementara tentara Israel memberikan perlindungan penuh selama serangan tersebut.
Dataran Ramin telah menjadi sasaran serangan harian oleh para penjajah, terutama selama musim panen zaitun, mengingat keberadaan mereka di pos penggembalaan ilegal yang didirikan di lahan-lahan tersebut. Dari pos tersebut, mereka melancarkan serangkaian serangan terorganisir terhadap para petani untuk mencegah mereka mencapai lahan mereka.
Para penjajah mengintensifkan serangan mereka terhadap para petani Palestina selama musim panen zaitun, yang merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi warga Palestina. Mereka sering mengoordinasikan serangan mereka dengan tentara, yang memberi mereka perlindungan dan perlindungan.***