Jihad Azour: IMF Siap Berkoordinasi Dengan Organisasi Internasional Lain untuk Bangun Gaza
ORBITINDONESIA.COM - Dana Moneter Internasional (IMF) menilai tingkat kerusakan serta kebutuhan mendesak di Jalur Gaza dan akan mengoordinasikan upayanya bersama organisasi internasional lainnya, kata Direktur Departemen Timur Tengah dan Asia Tengah IMF, Jihad Azour, Jumat, 17 Oktober 2025.
“Kami saat ini sedang menilai tingkat kerusakan, kebutuhan mendesak, serta langkah pemulihan,” ujar Jihad Azour kepada wartawan.
Jihad Azour menjelaskan bahwa IMF berkontribusi dalam kerangka koordinasi internasional sesuai mandatnya dan siap bekerja sama dengan mitra global, termasuk Bank Dunia dan lembaga-lembaga PBB.
Pada Senin, 13 Oktober 2025, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani dokumen komprehensif mengenai gencatan senjata di Gaza.
Pada hari yang sama, kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina Hamas membebaskan 20 sandera terakhir yang masih hidup dan ditahan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, sebagai bagian dari kesepakatan dengan Israel.
Kantor Media Tahanan Palestina memastikan bahwa Israel telah membebaskan 1.718 tahanan Palestina yang ditahan di Gaza serta 250 narapidana lainnya yang menjalani hukuman panjang.
Dalam sepekan terakhir, Hamas juga menyerahkan sembilan dari 28 jenazah sandera Israel kepada otoritas setempat.
Rencana perdamaian Gaza yang terdiri atas 20 butir usulan dari Trump diumumkan pada 29 September.
Rencana itu menyerukan gencatan senjata segera yang bergantung pada pembebasan seluruh sandera dalam waktu 72 jam.
Dokumen tersebut juga mengusulkan agar Hamas maupun faksi bersenjata Palestina lainnya tidak lagi memegang kendali pemerintahan di Jalur Gaza.
Kekuasaan atas wilayah itu akan dialihkan kepada komite teknokrat yang diawasi oleh badan internasional yang dipimpin oleh Trump.***