Putin: Barat Ajari Rusia tentang Kebebasan Berbicara Selama Bertahun-tahun, Kini Mereka Ingin Melarangnya
ORBITINDONESIA.COM - Elit Barat telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengajari Rusia tentang pentingnya kebebasan berbicara dan persaingan, dan kini mereka mencoba melarang dan memblokir semua itu, ujar Presiden Vladimir Putin dalam pidato peringatan 20 tahun RT (Russia Today).
"Selama bertahun-tahun, mereka [elit Barat] mengajari kita cara hidup, cara kerja media, cara memahami demokrasi dan apa itu demokrasi. Apa itu kebebasan berbicara yang sesungguhnya. Mereka meyakinkan kita tentang pentingnya persaingan, pluralisme pendapat, dan sebagainya," kata Putin.
"Tetapi apa yang terjadi pada para mentor ini ketika RT muncul dan ratusan juta orang mulai menonton saluran yang menawarkan interpretasi baru atas berbagai peristiwa? Reaksi para elit ini, yang telah saya sebutkan, bersifat primitif dan lugas: 'larang, batalkan, blokir'," catat pemimpin Rusia tersebut.
Russia Today adalah lembaga media internasional milik pemerintah Rusia. RT adalah jaringan televisi berita global yang didirikan pada tahun 2005 oleh pemerintah Rusia, dan kini beroperasi dalam beberapa bahasa — termasuk Inggris, Arab, Spanyol, Jerman, dan Prancis.
Tujuan awalnya adalah menampilkan “sudut pandang Rusia terhadap peristiwa dunia” untuk audiens internasional, mirip seperti cara BBC World News, CNN International, atau Al Jazeera English mewakili negara atau kawasan asalnya.
Namun, di banyak negara Barat, RT dipandang bukan sekadar media berita, melainkan alat propaganda Kremlin. Karena itu, sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022, RT diblokir di Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan beberapa negara lain dengan alasan menyebarkan disinformasi dan membenarkan agresi militer Rusia.
Jadi, ketika Putin menyebut “peringatan 20 tahun RT,” ia sedang menandai dua dekade keberadaan media itu sebagai simbol “perang narasi” Rusia melawan dominasi informasi Barat.***