Pelita Air-Garuda: Konsolidasi yang Memicu Kekhawatiran

ORBITINDONESIA.COM – Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia menciptakan perdebatan hangat di kalangan pemangku kepentingan, memicu kekhawatiran akan hilangnya kualitas layanan.

Rencana konsolidasi Pelita Air dengan Garuda Indonesia oleh PT Danantara Asset Management di tahun 2025 menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penurunan kualitas layanan. Pelita Air, yang selama ini dikenal dengan ketepatan waktu dan kualitas layanan, dikhawatirkan akan terpengaruh oleh budaya kerja Garuda yang dinilai kurang baik oleh beberapa pihak.

Anggota Komisi VI DPR RI menyuarakan keprihatinan mereka, menekankan agar merger ini tidak mengorbankan kinerja Pelita Air. Dony Oskaria dari Danantara menegaskan bahwa konsolidasi bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan memastikan tidak ada penurunan kualitas. Namun, skeptisisme tetap ada, mengingat rekam jejak finansial dan operasional Garuda Indonesia yang kurang memuaskan di masa lalu.

Keberatan dari anggota DPR seperti Mufti Anam dan Kawendra Lukistian menunjukkan adanya keinginan untuk menjaga identitas dan prestasi Pelita Air. Mereka khawatir bahwa budaya kerja negatif di Garuda dapat mempengaruhi kualitas Pelita yang telah diakui baik. Ada juga permintaan agar evaluasi dilakukan secara transparan dan menyeluruh agar konsolidasi ini tidak merugikan pihak manapun.

Proses konsolidasi ini menjadi ujian bagi Danantara untuk membuktikan bahwa konsolidasi dapat membawa manfaat tanpa mengorbankan kualitas. Akankah Pelita Air mampu mempertahankan standar layanannya? Atau justru terjerumus dalam masalah serupa yang dialami Garuda? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.

(Orbit dari berbagai sumber, 3 Oktober 2025)