Aparat Gabungan Disiagakan Antisipasi Bentrok Susulan di Makassar, Sulawesi Selatan

ORBITINDONESIA.COM - Aparat gabungan dari Polri, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan antarkelompok pemuda yang berujung kerusuhan di Jalan Kandea III, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ada lima rumah dan satu mobil (terbakar), tapi saya masih menunggu hasil investigasi yang detail dari tim penanggulangan bencana dan kebakaran. Alhamdulillah, sampai saat ini belum ada korban jiwa," ujar Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin kepada wartawan di lokasi kejadian bentrokan, Makassar, Selasa malam, 23 September 2025.

Wali kota akrab disapa Appi ini mengemukakan kedatangannya di lokasi kerusuhan sesaat usai bertemu Kapolrestabes Makassar Kombes Polisi Arya Perdana dan Dandim 1408/Makassar Kolonel Infanteri Franki Susanto yang bersepakat mendirikan pos penjagaan dan menempatkan personel.

Selain itu, upaya mediasi dan negosiasi terus dilakukan guna mencari solusi serta mengali akar permasalahan penyebab bentrokan. Dari informasi, konflik antarpemuda itu sudah berlangsung sejak 1989, namun perselisihan itu tak kunjung selesai.

Dampak dari kerusuhan tersebut, di lokasi yang terlihat masih mencekam, wali kota memerintahkan sebanyak 40 personel Satpol PP bersiaga secara bergantian menjaga ketenteraman dan keamanan bersama personel TNI dan Polri selama beberapa hari ke depan

Sedangkan Camat Tallo bersama BPBD dan Dinas Sosial diinstruksikan mendirikan posko sementara dan menyiapkan bantuan logistik bagi warga yang rumahnya terdampak kebakaran. Pemkot Makassar memastikan memberikan bantuan kepada para korban.

"Mudah-mudahan malam hari ini (aman) dan kami berkoordinasi dengan semua pihak, baik kepolisian, Kodim, Brimob, serta Satpol PP untuk membuat posko penjagaan bersama di semua titik rawan," tutur Appi.

Ia prihatin dengan kondisi warga setempat yang ketakutan selama bentrok antarkelompok pemuda itu berlangsung beberapa hari terakhir. Sejauh ini belum diketahui siapa pelaku utama karena polisi masih melakukan penyelidikan.

"Harapan kita, semua elemen harus bergerak bersama menjaga keamanan. Kita harus turun ke bawah dan bekerja maksimal. Tindakan seperti ini tidak boleh terulang lagi, harus ada solusi dan penindakan tegas," katanya.

Danton 4 Damkarmat Makassar Wahyu mengatakan awalnya armada damkar kesulitan menembus lokasi rumah yang terbakar karena bentrokan masih berlangsung.

Namun, setelah polisi membubarkan paksa warga dengan kendaraan taktis, sebanyak 21 unit armada damkar dikerahkan untuk memadamkan kebakaran rumah warga yang terdampak kerusuhan.

Penambahan personel berjaga

Kepala Polrestabes Makassar Kombes Polisi Arya Perdana mengemukakan pihaknya telah bersepakat dengan Pemkot Makassar dan Dandim 1408/Makassar untuk mendirikan posko penjagaan di lokasi bentrokan.

Ada beberapa titik bentrokan yang saling berhubungan dari Jalan Kandea III, Jalan Tinumbu Lorong 148, dan Jalan Layang, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Tallo.

Bentrokan itu berlangsung beberapa hari hingga mengakibatkan empat orang terluka, serta dua sepeda motor, satu mobil dan lima rumah ikut dibakar.

"Ada posko nanti kita siapkan di titik simpul mereka berkumpul. Untuk para pelakunya, masih didalami. Nanti disampaikan bila ada yang tertangkap. Ini satu kelurahan, beda lorong saja. Ada perselisihan, sudah lama sejak tahun 1980-an. Kita upayakan bisa cepat selesai setelah dipertemukan," tuturnya.

Selain itu, ada penambahan personel dari Brimob, polres dan Satpol PP diturunkan selama beberapa hari.

Terkait otak pelaku bentrokan dan kerusuhan, polisi masih mendalami, termasuk adanya dugaan keterlibatan bandar narkoba yang sengaja memicu bentrokan antarkelompok tersebut.

"Pelakunya masih kita dalami karena ini massa besar. Bisa jadi ada yang memprovokasi. Soal itu (difasilitasi bandar narkoba) tetap akan kami dalami," kata Arya menegaskan.***