Ngerinya Inflasi di Turki: Harga Berubah Setiap Hari dan Semua Orang Takut
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 16 Juli 2022 08:58 WIB
Anggapan pemerintah itu bertentangan dengan saran dari sebagian besar ahli. Juga sering terjadi pergantian personel kunci di bank sentral. Turki kini memiliki empat kepala bank sentral dalam tiga tahun terakhir.
“Ya, semua orang mengalami inflasi di seluruh dunia. Tetapi Turki mengalaminya hampir empat atau lima kali lipat dari yang lain,” kata Alp Erinç Yeldan, ekonom di Universitas Kadir Has, Istanbul.
“Ini setelah serangkaian kesalahan kebijakan dan proyek ekspansif yang ambisius, termasuk mengikuti kebijakan ekonomi yang menghindari aturan gravitasi.”
Baca Juga: Chaos Sri Lanka Tak Sedang Menuju Indonesia
Tingkat inflasi telah menjadi masalah politik itu sendiri: Pada Januari lalu, Erdogan memecat kepala TÜ?K, badan statistik resmi negara itu. Erdogan marah, karena data inflasi resmi untuk tahun lalu menunjukkan rekor tertinggi.
Kelompok riset ekonomi independen Enag, yang memantau tingkat inflasi Turki menggunakan metrik yang sama dengan pemerintah, dan menghitung inflasi riil adalah 142,63% pada Maret.
"142 persen adalah hiperinflasi, tidak diragukan lagi," kata Yeldan. Sejak kenaikan harga mulai menggigit September 2021, perhitungan inflasi riil Enag secara konsisten telah dua kali lipat dari tingkat resmi, tambahnya.
Krisis keuangan Turki semakin diperparah oleh invasi Rusia ke Ukraina, yang telah menaikkan harga pangan global, terutama untuk gandum.
Baca Juga: Media BBC Akhirnya Mengakui, Tudingan Jebakan Utang China di Sri Lanka adalah Keliru
Penurunan lira terhadap dolar sudah mempengaruhi kemampuan Turki untuk mengimpor gandum. Tetapi hilangnya pasokan Ukraina telah membuatnya berebut untuk menemukan alternatif, termasuk mencelupkan ke dalam cadangannya sendiri.