TGIPF Kerusuhan di Kanjuruhan Klaim Kantongi Alat Bukti Ungkap Fakta Penyebab Tragedi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 10 Oktober 2022 18:04 WIB
ORBITINDONESIA -Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terus bekerja untuk mengungkap kasus kerusuhan di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menyebabkan 131 nyawa melayang pada 1 Oktober 2022.
Namun, TGIPF menyatakan telah mengantongi alat bukti dan informasi penting yang dapat mengungkap penyebab pecahnya kerusuhan di Kanjuruhan.
"Kepada TGIPF, teman-teman Aremania ramai-ramai menyampaikan kesaksian mereka secara bergantian dari berbagai tribun, juga tuntutan kepada penyelenggara kompetisi," ujar anggota TGIPF Akmal Marhali dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 10 Oktober 2022.
Usai menghimpun berbagai kesaksian dari Tim Gabungan Aremania, Akmal Marhali didampingi salah satu anggota Aremania menemui beberapa korban dan saksi mata tragedi Kanjuruhan yang masih hidup.
"Saat bertemu dengan para saksi dan korban, berbagai alat bukti penting kami dapatkan. Ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen," ucap Akmal.
Baca Juga: Vino Bastian dan Marsha Timothy Meski Senior, Tak Segan Belajar dari Aktor Baru
Saat menemui beberapa korban tragedi Kanjuruhan, Akmal mendengar kesaksian dan melihat luka pada korban, seperti mata korban mulai dari menghitam kemudian memerah dan ada korban yang masih merasakan dada sesak.
Akmal menilai perawatan para korban harus juga menjadi perhatian semua pihak, termasuk efek trauma dan psikologis para korban, baik yang mengalami luka berat, sedang maupun luka ringan.
Selama beberapa hari di Jawa Timur, selain bertemu korban dan sakti mata tragedi Kanjuruhan, TGIPF juga sudah bertemu dengan semua unsur pengamanan terkait, dari kepolisian, Brimob, panitia pelaksana di lapangan, unsur dari steward, security officer, dan TNI.
Baca Juga: Segera Klaim Kode Voucher Shopee dan Dapatkan Cashback Mulai Dari 15 Sampai 75 Persen
Selain itu, tim juga mendatangi Stadion Kanjuruhan untuk melihat kondisi tempat terjadinya kericuhan, khususnya beberapa pintu yang paling banyak menelan korban.
Berbagai rekaman CCTV, selongsong gas air mata yang ditemukan di lapangan juga sudah diterima oleh TGIPF untuk dijadikan sebagai barang bukti dan kemudian diolah oleh tim.***