Amidhan Shaberah: Buya Edi dan Islam Indonesia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 27 September 2022 19:03 WIB
Oleh: KH Dr. Amidhan Shaberah, Ketua MUI (1995-2015)/Komnas HAM (2002-2007)
ORBITINDONESIA - Apa sumbangan dari pemikiran tokoh intelektual muslim Prof. Dr. Azyumardi Azra yang wafat 16 September 2022 lalu?
Jawabnya: Islam Indonesia. Ya. Bung Edi -- panggilan akrab Azyumardi Azra -- dalam berbagai ceramah dan tulisannya baik di Indonesia maupun mancanegara sering mengupas tentang wacana baru Islam Indonesia tadi.
Islam Indonesia, tentu saja tidak sama dengan Islam Nusantara, meski dalam beberapa hal, keduanya berimpitan pemahamannya. Pinjam istilah matematika, Islam Indonesia pada hal-hal tertentu memang "beririsan" dengan Islam Nusantara.
Baca Juga: Sirkuit Sokol Resmi Gelar MotoGP Kazakhstan 2023
Jika Islam Indonesia sangat dinamis karena Indonesia sebagai "cultural entity" sangat terbuka -- maka Islam Nusantara bersifat unik karena nusantara sebagai entitas kultural mempunyai "kelembaman" dalam menerima perubahan dunia modern.
Karena itu -- kata almarhum KH Hasyim Muzadi, mantan ketua PBNU -- butuh energi ekstra untuk momodernisir Islam Nusantara tersebut.
Kelembaman tersebut terjadi karena Islam Nusantara sangat variatif, fragmented, dan kadang eksklusif.
Yang terakhir ini, eksklusivitasnya sering kurang kontekstual dengan pemikiran Islam modern. Seperti ritual-ritual tertentu di daerah-daerah enclave muslim yang jauh dari pengaruh kehidupan modern.
Baca Juga: 5 Amalan Mulia yang Dapat Dikerjakan saat Maulid Nabi Muhammad SAW, Salah Satunya Bersedekah