ORBITINDONESIA-  Tersiar kabar bahwa Meghan Markle menyatakan tidak mendapatkan gaji saat menjalankan tur kerajaan pertamanya pada tahun 2018.

Dilansir OrbitIndonesia dari Page Six yang mengutip dari buku  Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown.

"Meski dia menikmati perhatian, Meghan tidak memahami apa tujuan dari berjalan dan berjabat tangan dengan banyak orang," kata Valentine Low, penulis buku "Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown" yang akan rilis pada 6 Oktober.

Baca Juga: Fakta Unik Perayaan Hari Maulid Nabi yang Harus Anda Ketahui Sebagai Umat Muslim

Low menulis bahwa Meghan Markle terdengar mengeluh tentang tur tersebut, seperti disiarkan Page Six.

"Saya tidak percaya saya tidak digaji untuk ini," kata Meghan Markle, menurut buku Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown.

Di balik tur ke beberapa negara itu, Low mengklaim suasana kian memanas antara Meghan dan para ajudan.

Baca Juga: Inilah Penyebab Jari Tangan Kaku dan Cara Penanganan Pertama yang Bisa Anda Lakukan

Menurut buku, Jason Knauf, yang mengurusi operasi media pasangan itu, mengajukan keluhan via surel selama tur kerajaan.

Meghan Markle, Duchess of Sussex telah menikahi Pangeran Harry pada 2018.

Meghan Markle bersama suaminya pergi ke Australia, Fiji, Tonga dan Selandia Baru pada Oktober 2018.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Ucapan Hari Maulid Nabi 2022 yang Bisa Anda Sebar di Media Sosial

Pasangan itu menghadiri 76 acara dalam kurun 16 hari, dan berdasarkan buku baru, Meghan sulit memahami mengapa dia harus ikut bagian dari tur yang menguras energi itu.

Dia diduga memanggil Meghan karena memperlihatkan perilaku "tidak dapat diterima" terhadap seorang staf yang "bekerja dengan baik" dan menyatakan keprihatinannya tentang perlakuannya terhadap dua asisten pribadi, kata buku.

Reuters pada pertengahan September mengumumkan bahwa Meghan Markle telah menunda episode terbaru dari Podcast Spotify selama periode berduka atas kepergian Ratu Elizabeth II.

Baca Juga: Sejarah Hari Maulid Nabi Muhammad SAW yang Dirayakan Sebagian Umat Muslim di Seluruh Dunia