Silicon Valley Adopsi 996: Tantangan Etis dan Legal

ORBITINDONESIA.COM – Tren kerja 996 dari China kini merambah Silicon Valley, memicu diskusi tentang etika dan kepatuhan hukum.

Tren kerja 996, yang pernah dilarang di China, kini diadopsi startup AI Silicon Valley. Fenomena ini bertentangan dengan budaya keseimbangan kerja yang dulu diagung-agungkan. Tren ini dilatarbelakangi persaingan global di bidang AI, mempertegas perbedaan budaya kerja antara Amerika dan Eropa.

Beberapa perusahaan bahkan menawarkan insentif besar bagi pekerja yang bersedia mengikuti jadwal ini. Namun, praktik ini menimbulkan kekhawatiran tentang kepatuhan pada hukum ketenagakerjaan di AS, terutama di California yang memiliki regulasi pro-karyawan. Meski demikian, tekanan persaingan dan daya tarik finansial terus mendorong adopsi jadwal kerja ekstrim ini.

Sementara beberapa pekerja Gen Z menganggap ini sebagai tantangan yang menginspirasi, banyak pihak mengecam praktik ini sebagai bentuk eksploitasi modern. Perdebatan terus berlanjut mengenai apakah keuntungan finansial dan produktivitas dapat mengimbangi potensi kerugian kesehatan dan kesejahteraan.

Adopsi 996 di Silicon Valley memicu refleksi tentang nilai-nilai kerja dan kesejahteraan. Apakah mengejar inovasi dan keuntungan finansial mengesampingkan etika dan kesehatan pekerja? Ini menjadi pertanyaan penting yang harus dijawab komunitas bisnis dan pembuat kebijakan.

(Orbit dari berbagai sumber, 2 September 2025)