Ternyata Anak Muda Bisa Kena Penyakit Demensia Karena Gaya Hidup yang Salah, Wajib Tahu Faktor Resikonya!
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 25 September 2022 17:16 WIB
ORBITINDONESIA- Biasanya yang kita ketahui penyakit demensia berusia sebagian besar penderitanya di atas 60 tahun.
Ternyata penyakit demensia yang baru terkena diagnosis Alzheimer dapat menjangkit usia sebelum berusia 60 tahun, bahkan di usia 30 tahun.
Fenomena ini biasa disebut dengan Young Onset Demensia (YOD) atau Early Onset Demensia (EOD).
Baca Juga: Inilah Kenapa Pentingnya Perawatan Setelah Diagnosis Untuk Orang yang Terkena Alzheimer
Dibalik fenomena anak muda terkena demensia atau YOD ada beberapa faktor resiko yang mempengaruhi hal tersesbut.
"Ada yang baru berusia 30 tahunan sudah ada diagnosa demensia. Terdapat beberapa faktor, seperti faktor kesibukan, sehingga kita lupa untuk menstimulasi otak, dan otak menjadi tidak aktif dalam melakukan kegiatan keseharian," kata Michael Dirk R. Maitimoe Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia (ALZI).
Bukan hanya dari keseharian yang sibuk dan lupa waktu, ada faktor lain yang memicu demensia di usia muda.
Baca Juga: Profil Pengacara Yosep Parera yang Ditangkap KPK Dalam Kasus Suap MA
Mulai dari faktor medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hingga kolesterol.
Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga memegang peranan penting sebagai faktor risiko demensia.
"Beberapa gaya hidup yang dapat memicu lahirnya demensia alzheimer lebih dini antara lain kurang olahraga, kebiasaan minum alkohol, merokok, serta mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh dan gula, atau kurang bergizi bagi otak," papar Michael.
Baca Juga: Seungkwan Boyband SEVENTEEN Curhat Saat Gelar Konser Be The Sun di ICE BSD
Tak hanya itu, biasanya penderita YOAD mulai mengeluh pada usia 40-50 tahun, dan memiliki risiko faktor genetik yang kuat yang harus dibuktikan dengan pemeriksaan genetik (Familial Alzheimer's Disease/FAD).
Masalah demensia alzheimer pada orang muda umumnya terkait dengan faktor genetik, karena orang tua yang mengidap demensia juga bisa menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.