Kerja Sama Apik SKPD dan DPRD DKI dalam Menyulam Anggaran untuk Dicuri
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 24 September 2022 15:05 WIB
Baca Juga: Novi Basuki Bicara tentang Partai Komunis China yang Getol Hukum Mati Bandit Uang Rakyat (Koruptor)
Hari-hari ini kita digegerkan dengan APBD fantastis DKI; dan pos-pos yang dipelototi kawan-kawan PSI menjadi cetar.
Ada anggaran Lem Aibon Rp 82 M, ngecat jalur sepeda Rp 74 M, beli ballpoint Rp 123 M, dan buat jamban Rp 156 M.
Kita mungkin bisa mengerti, kalau Anies katanya tak tahu setelah mendengar cerita Ahok tadi. Jadi memang ada tim mark up zonasi yang rapih, kecuali Kali Sentiong, Bambu Senggama, dan sejenisnya; yang itu pasti ketololannya.
Ahok dan Jokowi saja dikerjai, apalagi kelas Anies yang cuma bisa meringis.
Jadi, kalau kita lihat berangnya anggota DPRD dari Gerindra DKI kepada sejawatnya dari PSI, yang mengkritisi pos anggaran; itulah indikasi kerja tim yang ngerjai APBD dengan cara ugal-ugalan dan begal-begalan, sesuai mazhab kebiadaban yang mereka terapkan.
Bagaimana jadinya lembaga yang disiapkan sebagai check and balanced, tapi dalam faktanya mereka menjadi tim perampok yang begitu buas melahap uang rakyat.
Sekarang saja sudah defisit Rp 12,9 T, di mana WC umum warga dalam posisi belum terbangun.
Coba cari siapa kontraktor pengecat jalan sepeda, supplier ballpoint, lem Aica Aibon; semua pasti ada benang merahnya ke kamar mereka.