DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Dugaan Pemalsuan Administrasi dan Permufakatan Jahat dalam Seleksi Jabatan Perseroda PITS

image
Aksi mahasiswa di Tangerang (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Proses seleksi pengisian jabatan Komisaris, Direktur Umum, dan Direktur Operasional di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroda PT. Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS) tengah diterpa isu serius.

Terdapat dugaan pemalsuan dokumen administrasi oleh salah satu peserta seleksi serta adanya indikasi permufakatan jahat antara peserta dan panitia seleksi menjadi perhatian publik dan masyarakat sipil.

Yanto, aktivis dari Solidaritas Mahasiswa Demokrasi Tangerang, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan bukti berupa dokumen administrasi yang diduga dipalsukan oleh salah satu calon peserta seleksi.

Baca Juga: Super League 2025/2026: Persija Jakarta Vs Persita Tangerang Disiarkan Indosiar Minggu Malam

"Kami menemukan adanya keterlibatan salah satu kandidat pada perusahaan swasta dengan singkatan GCS, bahkan posisinya strategis pada perusahaan tersebut, padahal berdasarkan psngumuman oleh panitia seleksi, hal itu tidak diperbolehkan dan dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai 10 ribu," kata Yanto kepada wartawan, Sabtu, 15/ Agustus 2025.

Meski terdapat kejanggalan yang cukup mencolok, peserta tersebut tetap dinyatakan lolos hingga tahap akhir dan bahkan disebut-sebut masuk dalam jajaran kandidat terpilih untuk jabatan strategis di tubuh BUMD PT. PITS.

Lanjut Yanto, dirinya berpendapat bahwa kejadian tersebut menguatkan dugaan adanya unsur pembiaran tersistematis yang pelibatkan panitia seleksi.

Baca Juga: Terkam Persita Tangerang, Persija Jakarta Pimpin Klasemen Sementara Super League

"Kami mencium adanya permainan tidak sehat dalam proses seleksi ini. Dokumen yang seharusnya menjadi dasar verifikasi administratif justru dipalsukan, dan parahnya lagi, panitia seleksi seolah-olah menutup mata. Ini bukan sekadar kelalaian, tapi sudah mengarah pada dugaan permufakatan jahat," tegas Yanto dalam keterangannya.

Menurut Yanto, praktik semacam ini tidak hanya mencoreng integritas seleksi terbuka, tapi juga membuka ruang bagi praktik kolusi dan nepotisme dalam pengelolaan BUMD.

Dirinya mendesak Walikota Tangerang Selatan agar melakukan audit independen dan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh proses seleksi karena menyangkut kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintahan.

Baca Juga: SEMMI: Majelis Kode Etik ASN Bungkam Atas Laporan Pengaduan Asda 1 Kota Tangerang

Sementara itu, aktivis mahasiswa itu juga mendesak kalangan DPRD Kota Tangerang Selatan untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) guna menyelidiki proses seleksi serta dugaan keterlibatan panitia seleksi dalam skandal ini.

Halaman:

Berita Terkait