DECEMBER 9, 2022
Internasional

KJRI Noumea di Kaledonia Baru Kenang Perjuangan Pendiri Bangsa Saat Rayakan HUT ke-80 Kemerdekaan RI

image
Suasana upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Noumea, Kaledonia Baru, Minggu, 17 Agustus 2025. (ANTARA/HO-KJRI Noumea)

ORBITINDONESIA.COM - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Noumea di Kaledonia Baru mengenang perjuangan pendiri bangsa saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang diramaikan dengan pergelaran tarian daerah nusantara.

Tepat pukul 09.30 waktu setempat, Sang Merah Putih berkibar di langit Noumea — menandai dimulainya upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman KJRI Noumea, sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi konsulat di Jakarta, Minggu.

Pengibaran bendera diiringi lantunan Indonesia Raya yang dinyanyikan penuh semangat oleh masyarakat diaspora Indonesia.

Baca Juga: Dubes Desra Percaya: Diaspora di Inggris Semarak Rayakan HUT ke-80 RI di Berbagai Kota

Para peserta upacara hadir dengan balutan pakaian tradisional Nusantara dan batik, menciptakan nuansa khas tanah air di tengah Kaledonia Baru.

Tidak hanya warga yang berdomisili di Noumea, sejumlah diaspora juga datang dari kota-kota yang berjarak cukup jauh, seperti Bourail maupun Koné yang terletak 256 km dari ibu kota, demi merasakan momen kebersamaan di hari bersejarah.

Begitu upacara usai, sorak tepuk tangan membahana ketika anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Noumea menampilkan tari Sitogol. Gerak ritmis dan ekspresif itu seakan menjadi jembatan budaya yang menghadirkan potret Indonesia di tanah rantau.

Baca Juga: Sambut HUT RI, Menlu Marco Rubio: AS Nantikan Kerja Sama Erat Dengan Pemerintahan Prabowo

Rangkaian acara kemudian berlanjut di aula KJRI dalam bentuk pertemuan masyarakat. Di hadapan para diaspora, Konsul Jenderal (Konjen) Bambang Gunawan menyampaikan sambutan dengan menyatakan bahwa meskipun perayaan kemerdekaan tahun ini dilangsungkan sederhana dan tanpa gegap gempita perlombaan, namun tetap terasa hangat dan penuh kebersamaan.

Konjen Bambang mengingatkan bahwa makna kemerdekaan bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk merenungkan perjuangan para pendiri bangsa serta memperkuat persatuan dan rasa cinta tanah air, meski jauh dari Indonesia.

Puncak acara ditandai dengan pengerukan tumpeng sebagai simbol syukur. Kerukan pertama diberikan kepada perwakilan WNI sesepuh yang telah lama menetap di Kaledonia Baru. Hal ini merupakan bentuk penghormatan atas dedikasi mereka menjaga persaudaraan di rantau.

Baca Juga: Upacara Bendera dan Panggung Gembira Ramaikan Perayaan HUT ke-80 RI di Beijing China

Acara ditutup dengan ramah tamah dan santap kuliner khas Indonesia yang mengikat rasa rindu kampung halaman. Tawa, cerita, dan kebersamaan yang tercipta hari itu menjadi pengingat: semangat 17 Agustus tetap menyala di hati setiap anak bangsa, di mana pun mereka berada.

Halaman:

Berita Terkait