DECEMBER 9, 2022
Internasional

Aktivis Indonesia Gabung Aksi Global untuk Tembus Blokade Zionis Israel di Gaza

image
Konferensi Pers Global Sumud Flotilla Nusantara Sail to Gaza yang berlangsung di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. (ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari)

ORBITINDONESIA.COM - Sejumlah aktivis Indonesia melalui Sumud Nusantara, yang bergabung dalam Global Sumud Flotilla, siap menuju Gaza untuk mematahkan blokade yang diberlakukan Zionis Israel.

"Indonesia bersama 43 negara lainnya, dengan sekitar 70 kapal akan berangkat ke Gaza untuk menembus blokade Zionis pada akhir Agustus," kata Presidium Aqsa Working Group (AWG) Rifa Berliana Arifin, saat Konferensi Pers Global Sumud Flotilla Nusantara Sail to Gaza yang berlangsung di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.

Rifa mengatakan, ada beberapa NGO Indonesia yang sudah berkomitmen untuk berpartisipasi pada gerakan ini, di antaranya AWG dan International Networking for Humanitarian (INH).

Baca Juga: Palestina Sambut Baik Pernyataan Bersama 26 Negara tentang Situasi Jalur Gaza

"Ada pula NGO lain yang berkomitmen, meski tidak mengirimkan orang namun tetap berkontribusi menjadi bagian dari Global Sumud Flotilla ini," katanya.

Sebelumnya pada awal Agustus, Rifa telah menghadiri pertemuan Global Sumud Flotilla di Tunisia yang berlangsung selama sepekan. Pertemuan tersebut membahas latarbelakang berdirinya Global Sumud Flotilla, persiapan menuju Gaza serta teknis pelaksanaan.

Alasan untuk memilih jalur laut, kata Rifa, lantaran alternatif tersebut menjadi jalur paling mungkin untuk menembus Gaza yang saat ini masih menghadapi blokade Zionis.

Baca Juga: Menlu dari 24 Negara Mendesak Agar Bencana Kelaparan di Gaza Diakhiri

"Saluran yang masih memungkinkan secara hukum internasional, secara logistik dan secara power untuk ditempuh yakni laut. Jalur udara dan darat sudah tidak mungkin, terlebih perbatasan Rafah dan Yordania sangat dijaga ketat dan di bawah otoritas Zionis ," katanya.

Perwakilan INH, Muhammad Husein menyebutkan bahwa sekitar 1.400 orang dari 44 negara akan ikut serta dalam armada kemanusiaan tersebut.

"Estimasi sekitar 1.400 orang lebih karena kapasitas masing-masing kapal hanya sekitar 20 orang dan jumlah dari tiap negara berbeda-beda. Bahkan ada negara yang tidak menyediakan kapal, sehingga mereka bergabung dengan negara lain," katanya.

Baca Juga: Menlu Mesir, Badr Abdelatty: Gaza Akan Dipimpin 15 Teknokrat Palestina Jika Ada Gencatan Senjata

Sementara itu, Ketua MUI Pusat bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim mengingatkan bahwa blokade Gaza telah melanggar hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa IV tentang larangan hukuman kolektif.

Halaman:

Berita Terkait