Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin: Presiden Prabowo Ingin Jadikan Indonesia Negara Maju dan Disegani
- Penulis : M. Ulil Albab
- Jumat, 15 Agustus 2025 14:55 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Bachtiar Najamudin mengatakan, pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam sidang tahunan perdananya mencerminkan keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan disegani.
“Seluruh pidato beliau tadi, dari awal sampai akhir, semuanya mencerminkan seorang presiden yang betul-betul ingin negaranya maju, yang ingin rakyatnya maju, yang ingin negaranya bukan hanya maju, tapi juga disegani,” kata Sultan Bachtiar Najamudin saat ditemui usai sidang di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
Sultan Bachtiar Najamudin pun mengapresiasi isi pidato Presiden. Terlebih, pidato kenegaraan itu merupakan yang pertama dalam pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Sultan Bachtiar Najamudin: DPD RI Siap Tindak Lanjuti Aspirasi Kesejahteraan Hakim
“Kita appreciate dari semua yang disampaikan Bapak Presiden karena ini pertama kali, ya, pertama kali sidang tahunan MPR sidang bersama DPR dan DPD, periode pertama di kepemimpinan Pak Presiden Prabowo dan Wapres Gibran,” katanya.
Diketahui bahwa parlemen menggelar Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat pagi.
Dalam rangkaian acara Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2025, Presiden Prabowo Subianto memaparkan pidato tentang laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato kenegaraan.
Baca Juga: Anggota DPD RI, Komeng: Prabowo Betul-betul Ingin Menyatukan Semua pihak
Sidang Tahunan dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2025 dilaksanakan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang bertema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju".
Dalam pidatonya, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan sebagai kepala pemerintahan eksekutif, dirinya berkewajiban untuk menegakkan hukum demi menyelamatkan bangsa di tengah kondisi kebocoran kekayaan negara dalam skala besar.
"Sebagai Presiden Indonesia, saya bertanggung jawab atas pemerintahan eksekutif, saya berkewajiban menegakkan hukum demi keselamatan bangsa. Saat ini kita menghadapi realitas terjadi kebocoran kekayaan negara kita dalam skala yang sangat besar,” katanya.
Baca Juga: DPD RI Harap Mahasiswa Papua Pegunungan yang Studi di Luar Belajar dengan Giat
Prabowo menegaskan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan kekayaan negara, meskipun upaya tersebut mungkin sulit dan tidak populer bagi sebagian pihak.
Di sisi lain, Presiden mengatakan perekonomian Indonesia berhasil tumbuh di atas 5 persen di tengah situasi perang dagang dan konflik politik ekonomi global.
"Di tengah konflik politik, konflik ekonomi secara global, perang dagang, perang tarif, ekonomi Indonesia masih berhasil tumbuh di atas 5 persen, tumbuh dalam 5,12 persen dan para pakar yakin bahwa ini akan semakin meningkat saat-saat yang akan mendatang," ucapnya.
Baca Juga: Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris Sebut Satu Kantong Darah Bisa Selamatkan Tiga Nyawa
Selain itu, lanjut Kepala Negara, di tengah dunia yang pernah penuh gonjang ganjing, realisasi investasi Indonesia pada semester pertama 2025 telah mencapai Rp942 triliun, naik 13,6 persen dari tahun lalu, dan telah mencapai target APBN 2025 sebelum akhir tahun serta berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia 1.200.000 orang.***