“Saya memiliki tugas dan utang yang harus dibayar di dunia nyata. Saya membutuhkan pekerjaan yang aman dan gaji yang konsisten untuk melakukan itu."

Jika Anda terjebak dalam pekerjaan yang Anda benci, tetapi tampaknya tidak bisa keluar darinya, Anda mungkin pernah menggumamkan sesuatu seperti ini di beberapa titik. Ini alasan yang membuat jutaan orang terkurung di kantor, melakukan pekerjaan yang membosankan.

Tapi tentu itu lebih baik daripada melewatkan pembayaran rumah berikutnya? Anda tak harus memilih antara keamanan dan pemenuhan, pada kenyataannya. Poin utamanya adalah ini: Ketika Anda menyadari bahwa tidak ada yang namanya pekerjaan aman lagi, wirausaha jauh lebih masuk akal.

Pekerjaan dulunya merupakan transaksi langsung. Sebagai imbalan atas bekerja berjam-jam dan melakukan pekerjaan yang tidak Anda sukai; Anda mendapat pekerjaan tetap, gaji dan masa pensiun yang nyaman, di mana Anda dapat mencurahkan hasrat Anda yang sebenarnya.

 Baca Juga: Prof. Zainun Kamal: Soal Nikah Beda Agama, Ada Beda Pengertian tentang Musyrik, Ahlul Kitab, dan Kafir

Selama bertahun-tahun, jutaan karyawan dengan senang hati menerima persyaratan perjanjian sangkar karier, dan memperdagangkan kebebasan mereka untuk keamanan. Tapi kemudian sesuatu terjadi. Orang menemukan bahwa mereka mungkin dipecat dengan semakin sedikit kompensasi, sedangkan jam kerja tumbuh lebih lama. Pekerjaan tidak lagi seaman dulu.

Periksa kontrak Anda dengan hati-hati. Apakah majikan Anda diharuskan oleh kontrak untuk memberi Anda pemberitahuan satu bulan sebelumnya? Tiga bulan? Ketika sampai pada itu, itu bukan keamanan yang banyak.

Rencana pensiun tidak lagi seperti dulu. Para ahli sekarang memperkirakan, anak-anak yang lahir hari ini akan bekerja sampai mereka berusia 80 tahun. Ini tidak selalu menjadi masalah jika pekerjaan Anda memberi Anda kegembiraan dan kepuasan, tetapi bagaimana jika tidak?

Itu waktu yang lama untuk dihabiskan melakukan sesuatu yang tidak ingin Anda lakukan dengan imbalan ... lima atau 10 tahun kebebasan mendekati akhir hidup Anda? Karena runtuhnya pengaturan kandang karir yang lama, mengandalkan pekerjaan yang "dapat diandalkan" bukan lagi pilihan yang layak.

 Baca Juga: Piala Presiden, Borneo FC: Masih Ada Peluang