Taman Bendera Pusaka, Ruang Terbuka Hijau Baru yang Ikonik di Jakarta Selatan
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 10 Agustus 2025 06:15 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Anggota Komisi D DPRD DKI Pantas Nainggolan menilai bahwa pembangunan Taman Bendera Pusaka di Jakarta Selatan bukan sekadar menambah ruang terbuka hijau, tetapi menghadirkan ikon baru tentang sejarah dan kebanggaan Jakarta.
"Pemulihan ruang terbuka hijau menjadi kunci membangun Jakarta yang berkelanjutan," kata Pantas di Jakarta, Sabtu 9 Agustus 2025.
Menurutnya, dimulainya peletakan batu pertama (groundbreaking) Taman Bendera Pusaka ialah salah satu langkah strategis pemulihan tata ruang.
Baca Juga: Taman Safari Indonesia di Cisarua Bogor Kenalkan Safari Trek Premium Berbasis Edukasi-Konservasi
Ia menilai, selain fungsi estetika dan rekreasi, Taman Bendera Pusaka akan berperan sebagai daerah resapan air yang membantu mengurangi potensi banjir.
Pembangunan ini, katanya, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta target menjadikan Jakarta sebagai kota global 50 besar pada 2029 dan 20 besar dunia dalam dua dekade mendatang.
"Tujuan kita jelas. Jakarta yang hijau, layak huni dan membanggakan di mata dunia," ujarnya.
Baca Juga: Gubernur Pramono Anung: Jakarta International Stadium Jadi Kandang Persija Jakarta
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wa Ode Herlina juga mendukung penuh pembangunan Taman Bendera Pusaka yang mengintegrasikan Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser itu.
Kawasan ini sebelumnya direncanakan sebagai Taman ASEAN, sebuah ruang terbuka hijau berskala internasional.
Dia menilai, Taman Bendera Pusaka akan menjadi ikon baru dan menjadi kebanggaan warga Jakarta.
"Pembangunan ini sejalan dengan Jakarta kota global," katanya.
Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) DKI Jakarta Vera Refina Sari menyatakan, Taman Bendera Pusaka di kawasan Barito, Jakarta Selatan, tidak hanya menghadirkan keindahan lanskap, tetapi juga mengelola tata air kawasan.
Taman tersebut juga dapat memperkuat fungsi ekologis, sekaligus memperhatikan nilai sejarah dan budaya lokal.
Baca Juga: Sepakat Pindah ke Hunian Jakarta International Stadium, Warga Kampung Bayam: Pramono Anung Ayah Kami
"Taman ini bisa meningkatkan interaksi sosial warga, mendukung aktivitas olahraga, seni, dan kegiatan komunitas," katanya.
Taman ini juga akan menjadikannya representasi Jakarta sebagai kota global yang hijau dan berbudaya.
Dia mengatakan, proyek pembangunan taman ini bukan sekadar renovasi taman, melainkan juga bentuk kelahiran kembali kawasan Barito menjadi ruang publik yang lebih hidup, inklusif, dan multifungsi.
Baca Juga: Punya Perhatian Besar kepada Taman, Megawati Soekarnoputri Kunjungi Taman Langsat di Jakarta Selatan
Data penelusuran ANTARA menyebutkan, anggaran untuk proyek penataan kawasan ini menggunakan dana kontribusi pengembang lewat koefisien lantai bangunan (KLB), bukan dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD), sekitar Rp50 miliar.***