DECEMBER 9, 2022
Kolom

Blora Menuju Kabupaten Layak Anak: Ikhtiar Kolektif Menyemai Masa Depan

image
Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman menerima Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya dari perwakilan pemerintah pusat, dalam sebuah seremoni resmi. Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Kabupaten Blora dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan ramah bagi anak. (Foto: Istimewa)

Oleh Gunawan Trihantoro*

ORBITINDONESIA.COM - Mendapat pengakuan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) bukan sekadar perayaan simbolik. Ini adalah tonggak yang menandai keberhasilan Blora dalam menata sistem pembangunan yang berpihak pada anak-anak sebagai penjaga masa depan bangsa.

Pada 2025, Blora resmi meraih penghargaan KLA kategori Nindya, sebuah capaian membanggakan yang naik satu tingkat dari tahun sebelumnya yang masih berada di kategori Madya. Sebuah lompatan prestasi yang patut diapresiasi.

Baca Juga: Sastrawan Pramoedya Ananta Toer Bakal Diabadikan Jadi Nama Jalan di Blora Jawa Tengah

Peningkatan ini menandakan adanya perbaikan nyata dalam sistem dan kebijakan perlindungan anak. Blora menunjukkan komitmen berkelanjutan yang tak hanya mengejar nilai, tapi juga membenahi hal-hal mendasar bagi kepentingan terbaik anak.

Pembangunan yang berpihak pada anak harus dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. Ini bukan kerja instan, melainkan proses panjang yang ditopang oleh niat tulus, strategi lintas sektor, dan kepemimpinan yang berpandangan jauh ke depan.

Blora menunjukkan bahwa anak bukan sekadar penerima manfaat pembangunan, tetapi bagian penting dari arah kebijakan itu sendiri. Mereka dilibatkan dalam forum, diberikan ruang bicara, dan didengar dengan sungguh-sungguh.

Baca Juga: Guru di Blora Jawa Tengah Dibekali Keterampilan Artificial Intelligence dan Etika Bermedia Sosial

Penilaian KLA bukanlah proses administratif belaka. Evaluasinya mencakup tinjauan mandiri, pemeriksaan dokumen administratif, hingga verifikasi lapangan secara hybrid. Bahkan, suara anak dijadikan parameter utama dalam menilai kesungguhan daerah.

Keberhasilan ini mencerminkan komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan. Forum anak, lembaga pendidikan, tokoh agama, hingga relawan literasi turut bergandengan tangan membangun Blora yang ramah anak.

Blora memahami bahwa perlindungan anak bukan hanya urusan dinas terkait. Ia adalah panggilan moral yang harus dijawab secara kolektif oleh seluruh perangkat daerah dan elemen masyarakat, termasuk media, dunia usaha, dan keluarga.

Baca Juga: Pembantu Rumah Tangga Ini Kabur ke Blora Jawa Tengah Setelah Ddiuga Gondol Harta Majikannya di Jakarta Barat

Kehadiran langsung kepala daerah dalam acara penganugerahan menjadi bukti bahwa pemimpin Blora tidak hanya bekerja dari balik meja. Ia berdiri di depan, menerima amanah dan tanggung jawab sebagai penjaga generasi penerus.

Halaman:

Berita Terkait