Thailand dan Kamboja Tandatangani Dokumen Resmi Gencatan Senjata di Kuala Lumpur Malaysia
- Penulis : Abriyanto
- Jumat, 08 Agustus 2025 04:20 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Thailand dan Kamboja menandatangani dokumen resmi gencatan senjata dan kesepakatan implementasinya setelah pertemuan luar biasa Komite Perbatasan bilateral yang berakhir di Kuala Lumpur, Malaysia, ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, Kamis, 7 Agustus 2025.
Negosiasi antara delegasi yang dipimpin oleh menteri pertahanan Thailand dan Kamboja telah digelar sebelumnya pada hari yang sama di hadapan pengamat tingkat tinggi dari Malaysia, AS, dan China. Namun, para pengamat tersebut tidak berpartisipasi langsung dalam negosiasi, ujar juru bicara tersebut.
Balankura mengatakan, pada pertemuan komite tersebut di Kuala Lumpur, delegasi Thailand dipimpin oleh Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Jenderal Nattaphon Narkphanit dan delegasi Kamboja dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Jenderal Tea Seikha.
Baca Juga: Marty Natalegawa: Perlu Peningkatan Diplomasi untuk Cegah Eskalasi Konflik Thailand-Kamboja
“(Kedua pihak) hari ini menandatangani dokumen resmi mengenai gencatan senjata antara angkatan bersenjata kedua negara dan mengenai rezim implementasinya,” ujar Balankura dalam sebuah pengarahan di Bangkok.
Perjanjian resmi tersebut mengonfirmasi dan merinci kesepakatan yang dicapai pada 28 Juli dalam pertemuan para kepala pemerintahan kedua negara di Kuala Lumpur, tambahnya.
Thailand dan Kamboja sepakat untuk menghentikan penggunaan segala jenis senjata, menghentikan serangan terhadap warga sipil, fasilitas sipil, dan militer dalam segala situasi dan di semua wilayah.
Baca Juga: China Dukung Langkah ASEAN untuk Selesaikan Konflik Kamboja-Thailand
Kedua pihak juga memastikan status pengerahan pasukan saat ini tetap dipertahankan, efektif mulai 28 Juli (tanggal berlakunya gencatan senjata), tanpa pemindahan pasukan baru ke perbatasan Thailand-Kamboja dan patroli ke arah posisi pihak lawan.
Kedua pihak juga sepakat bahwa personel militer yang ditangkap harus segera dibebaskan dan dipulangkan setelah berakhirnya permusuhan aktif, dan bahwa mereka yang gugur harus dikembalikan ke pihak mereka dengan bermartabat dan tepat waktu dengan bantuan pihak lawan, ujar juru bicara itu.
Jika terjadi bentrokan bersenjata baru di perbatasan selama masa gencatan senjata, kedua pihak akan menyelesaikan masalah tersebut melalui negosiasi di tingkat komando lokal dalam kerangka mekanisme bilateral yang ada untuk mencegah eskalasi situasi, ujar Balankura.
Baca Juga: Gencatan Senjata Kamboja-Thailand Resmi Berlaku pada Senin Pukul 24:00
Selain itu, Thailand dan Kamboja sepakat untuk menjaga komunikasi rutin antara distrik militer dan unit angkatan bersenjata yang ditempatkan di sepanjang perbatasan, dan sepakat untuk mengadakan pertemuan komite perbatasan regional dalam waktu dua minggu.