DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Ikatan Psikolog Klinis Berikan Rekomendasi Aturan pada Anak yang Gemar Bermain Gim Online

image
Ilustrasi - Anak-anak sedang asyik bermain gim online (Foto: UPoint.id)

ORBITINDONESIA.COM - Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia memberikan rekomendasi pada orang tua untuk menerapkan aturan yang tepat pada anak yang gemar bermain gim online.

“Gim online atau produk elektronik yang lain memiliki dampak yang serius bagi beragam aspek perkembangan anak sejak dini, terutama jika terpapar secara berlebihan dan tidak sesuai usia,” kata Anggota IPK Indonesia, Gisella Tani Pratiwi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin, 4 Agustus 2025.

Psikolog klinis anak dan remaja lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan, orang tua perlu menyesuaikan aturan bermain gim online dengan waktu untuk belajar agar seimbang. Aturan tidak hanya mencakup soal waktu tetapi juga jenis permainan yang diperbolehkan.

Baca Juga: Ketua AGI Cipto Adiguno Optimistis Pertumbuhan Industri Gim Lokal Akan Terus Positif Beberapa Tahun ke Depan

Dari jenis permainan, berdasarkan American Academy of Pediatrics (AAP), Gisella mengatakan usia 18 ke bawah tidak dianjurkan untuk memiliki waktu menatap layar (screen time) atau penggunaan layar elektronik termasuk televisi, karena membahayakan perkembangan kemampuan berinteraksi sosial maupun stimulasi fisik.

Masuk ke usia 18 bulan sampai 2 tahun, waktu screen time dibatasi hanya dengan media edukasi dan bimbingan orang tua maupun video chatting.

Pada usia 2-5 tahun, disarankan anak tidak memainkan gim lebih dari satu jam per hari untuk materi non-edukasi karena screen time yang berlebihan akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan bahasa, kemampuan berpikir, dan perkembangan sosio emosional.

Baca Juga: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dukung Gim Indonesia Tampil di Tokyo Game Show

Usia 5-12 tahun waktu bermain gim tidak lebih dari 2 jam per hari di luar tugas sekolah. "Penting untuk menyeimbangkan screen time dengan aktivitas fisik maupun interaksi sosial secara langsung," ucap dia.

Memasuki usia remaja yakni kurang lebih 13 tahun ke atas, Gisella menekankan, perlu kesepakatan untuk mengelola screen time dan adanya rasa tanggung jawab untuk itu.

"Jika pada usia sebelumnya, anak menjalani pengaturan yang konsisten seperti yang disebutkan sebelumnya, maka kemungkinan besar anak remaja tidak terlalu bergantung pada screen time termasuk gim online dan perlu ditambah pengayaan dan diskusi mengenai materi-materi yang aman dikonsumsi dan mengembangkan kemandirian dan skill pengelolaan diri untuk menggunakan media secara efektif," katanya.

Baca Juga: Wamenekraf Irene Umar Apresiasi Global Game Jam 2025 Demi Gim Lokal Makin Dikenal

Seiring bertambahnya usia anak diharapkan mendapatkan bimbingan untuk menyeimbangkan dengan kegiatan sosial, fisik, serta keterlibatan dengan keluarga atau pihak lain yang dipercayanya.

Halaman:

Berita Terkait