DECEMBER 9, 2022
Internasional

Arab Saudi Tegaskan: Normalisasi dengan Israel Hanya Jika Ada Negara Palestina

image
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan (Foto: Business Recorder)

ORBITINDONESIA.COM - Arab Saudi tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel kecuali negara Palestina terbentuk dan perang di Gaza berakhir, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Senin, 28 Juli 2025.

Sejauh ini, pernyataan tersebut menandai sikap paling jelas Arab Saudi, yang mengaitkan pengakuan diplomatik terhadap Israel dengan kemajuan solusi dua negara.

Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot di New York, usai konferensi tingkat tinggi internasional tentang implementasi solusi dua negara yang diselenggarakan bersama oleh Arab Saudi dan Prancis.

Baca Juga: Volker Turk: Lebih dari 300 Staf PBB di Gaza Tewas Sejak Awal Agresi Israel

“Bagi Kerajaan, pengakuan (atas Israel) sangat terkait erat dengan pembentukan negara Palestina,” kata Pangeran Faisal ketika ditanya apakah Arab Saudi dapat meluncurkan kembali pengakuan Abraham Accords sebagai prasyarat normalisasi hubungan dengan Israel.

Abraham Accords merupakan serangkaian kesepakatan diplomatik yang menandai normalisasi hubungan antara Israel dengan beberapa negara Arab yang ditandatangani pada 2020.

“Kami tentu berharap bahwa konsensus yang jelas yang ditunjukkan hari ini – dan yang akan terus ditunjukkan besok – serta momentum menuju pembentukan negara Palestina dapat membuka ruang dialog mengenai normalisasi,” tambahnya.

Baca Juga: Hanya 73 Truk Bantuan Pangan Memasuki Gaza Saat Kelaparan Kian Meluas

Faisal menegaskan bahwa normalisasi dengan Israel tidak bisa dibicarakan selama genosida yang dilakukan Israel masih terus berlangsung di Gaza.

“Dialog hanya bisa dimulai jika konflik di Gaza berakhir dan penderitaan rakyat Gaza teratasi,” ujarnya.

“Karena tidak ada alasan, bahkan tidak ada kredibilitas, untuk membicarakan normalisasi di tengah kematian, penderitaan, dan kehancuran yang terus terjadi di Gaza.”

Baca Juga: Tiga Aktivis Asing di Handala, Kapal Bantuan ke Gaza yang Disita Zionis Israel Setuju Dideportasi

“Kemudian kita perlu berbicara tentang pembentukan negara Palestina. Dan jika hal itu telah terwujud, maka tentunya kita bisa berbicara tentang normalisasi,” tambahnya.***

Berita Terkait