DECEMBER 9, 2022
People & Lifestyle

Talka Hendrawan, Membangun Pertanian Modern Bersama Weeds Garden

image
Panen Pertama Weeds Garden

ORBITINDONESIA.COM – Talka Hendrawan yang biasa dipanggil Talka, lahir di Jakarta, 19 Februari 2003, adalah mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta.

Sebagai mahasiswa pertanian, Talka merasa terdorong untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengimplementasikannya secara langsung di lapangan.

Keinginan ini tumbuh menjadi tekad untuk menciptakan pertanian yang tidak hanya berdaya guna, tetapi juga menginspirasi generasi muda agar tidak malu bertani, namun justru melihatnya sebagai peluang.

Baca Juga: Presiden Prabowo Ingin Indonesia Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Weeds Garden adalah sebuah kebun hortikultura yang tumbuh dari semangat kolaborasi dan idealisme Talka dan teman-temannya mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Berlokasi di Desa Wonoboyo, Kabupaten Klaten, Weeds Garden yang didirikan pada 1 Juli 2024 adalah upaya nyata menyulap dunia pertanian menjadi lebih modern, efektif, dan menguntungkan tanpa mengabaikan keberlanjutan lingkungan.

Berawal dari keberanian, Weeds Garden dibangun sebagai ruang belajar Bersama, yakni tempat praktik langsung budidaya tanaman hortikultura seperti melon dan semangka. Para anggota tim memulai dari nol: mengolah tanah, merawat tanaman, menghadapi hama, dan bertarung dengan cuaca ekstrem.

Baca Juga: Wamentan Sudaryono: Presiden Prabowo Ingin 10 Komoditas Pertanian Indonesia Jadi Nomor Satu Dunia

Dengan visi sebagai perusahaan pertanian berbasis inovasi, Weeds Garden berfokus pada pengembangan pertanian modern dan berkelanjutan. Tujuannya selaras dengan misi besar pertanian Indonesia: memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan daya saing sektor pertanian, dan membangun kualitas SDM pertanian. Meski belum secara aktif memberikan pelatihan, pondasi untuk menjadi ruang edukasi terbuka tengah dibangun—menghubungkan ilmu kampus dengan kebutuhan riil petani lokal.

Kegiatan Weeds Garden tak hanya dijalani secara fisik, tetapi juga didokumentasikan dan dibagikan ke publik melalui website resmi www.weedsgarden.site, Instagram (@weeds_garden), dan TikTok (@weeds_garden) dengan pendekatan santai, edukatif, dan ramah generasi muda.

Bekerja sebagai petani, menghadapkan Talka pada kenyataan bahwa bertani bukanlah pekerjaan yang pasti berhasil. Ada banyak tantangan nyata yang harus dihadapi, mulai dari kegagalan panen, serangan hama, hingga perubahan iklim yang tidak bisa diprediksi. Namun dari proses ini, kita belajar menjadi lebih kuat dan adaptif. Tanpa adanya keberanian untuk mengambil risiko, tidak akan ada inovasi yang diciptakan untuk mengatasi risiko tersebut.

Baca Juga: Lampung Selatan Kembangkan Pertanian Modern, Pengusaha Muda Wahyudi: Seluruh Lampung Harus Dimodernisasi

Pertanian hari ini dan esok bukan hanya tentang cangkul dan pupuk, tetapi juga tentang teknologi. Weeds Garden mengadopsi sistem irigasi tetes (drip irrigation), hingga eksplorasi penggunaan IoT (internet of things) yaitu konsep di mana berbagai perangkat, seperti sensor, perangkat elektronik, dan objek lainnya, terhubung dan berkomunikasi melalui jaringan internet. 

Dengan IoT, pengguna dapat terkoneksi untuk melakukan berbagai aktivitas, mulai dari pencarian informasi hingga pengolahan data, tanpa perlu campur tangan manusia, sehingga proses menjadi lebih efisiensi dari segi waktu dan biaya. Pertanian modern harus bisa mengikuti perkembangan zaman agar menarik bagi generasi muda dan tetap relevan.

Talka meyakini bertani bukanlah profesi kuno, namun ia adalah fondasi masa depan. Generasi Z harus berani masuk dunia pertanian dan membawa kreativitas serta ilmu mereka. Dengan kombinasi sains, teknologi, dan ide segar, pertanian bisa menjadi sektor yang modern, efisien, dan menguntungkan.

Jangan pernah berpikir “Bagaimana kalau gagal”, tetapi pikirkan “Bagaimana jika berhasil”. Semangat inilah yang terus menjadi bahan bakar Talka dan tim Weeds Garden dalam menumbuhkan pertanian masa depan dari akar yang kuat di desa.*** (AL)

Halaman:

Berita Terkait