DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Denny JA: Indonesia Bisa Menjadi Role Model Negara Muslim yang Demokratis dan Maju

image
Denny JA, Ketua Umum SATUPENA

ORBITINDONESIA - Indonesia bisa menjadi role model negara muslim yang demokratis dan maju. Hal ini karena menurut beberapa lembaga, Indonesia termasuk yang paling maju demokrasinya di antara 50 negara muslim dan paling besar kekuatan ekonominya. Hal itu diungkapkan oleh Denny JA.

Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, Denny JA berbicara dalam Webinar di Jakarta, Kamis malam, 22 September 2022. Webinar itu membahas Islam di Asia Tenggara dan pemikiran Prof Dr Azyumardi Azra, CBE.

Denny JA menjadi penanggap. Narasumbernya adalah Prof Muhamad Ali, Ph.D., Associate Professor University of California, Riverside. Muhamad Ali mengenal dekat Azyumardi Azra. Pemandu diskusi adalah Anick HT dan Elza Peldi Taher.

Baca Juga: Keppres Sudah Terbit, Jordi Amat dan Sandy Walsh Segera Diambil Sumpah Secara Visual

Denny JA menuturkan, indeks demokrasi 2019 yang dikeluarkan oleh The Economist Intelligence Unit membandingkan kualitas demokrasi di 50 negara muslim. Variabelnya antara lain: kualitas pemilu, kebebasan sipil, partisipasi politik, dan sebagainya.

Ternyata negara muslim yang dianggap demokrasi penuh (full democracy), tidak ada. Yang dianggap demokrasi cacat (flawed democracy) ada 3. Yang rezim campuran (hybrid regime) ada 16. Yang otoriter ada 31. “Berarti, 94 persen negara muslim dunia belum menyentuh demokrasi,” ujar Denny.

Ada tiga negara Muslim yang kualitas demokrasinya relatif terbaik: Indonesia, Malaysia, Tunisia. “Dua dari tiga negara itu berasal dari Asia Tenggara,” ucap Denny.

Denny juga menjabarkan kekuatan ekonomi dunia pada 2030. “Menurut proyeksi Standard Chartered, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor empat terbesar di dunia,” kata Denny.

Baca Juga: Dorna Sports Berminat Masukkan India dalam Kalender MotoGP

Empat ekonomi terbesar pada 2030 adalah: China (nominal PDB 64,2 triliun dollar AS), India (nominal PDB 46,3 triliun dollar AS), AS (nominal PDB 31 triliun dollar AS), dan Indonesia (nominal PDB 10,1 triliun dollar AS).

Halaman:
1
2

Berita Terkait